Channel9.id-Jakarta. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Sri Mulyani memprediksi defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 akan di bawah target 5,7%.
“Defisitnya akan sekitar 5,1% sampai 5,4%, jauh lebih rendah dari rencana sebelumnya,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam acara acara the e-launch of the World Bank Indonesia Economic Prospects Report, Kamis (16/12).
Baca juga: BI: Surplus Neraca Perdagangan November 2021 Tetap Tinggi
Sri Mulyani menuturkan, perkiraan tersebut karena adanya pemulihan ekonomi yang terjadi di Indonesia saat ini berdampak positif kepada angka defisit APBN tahun 2021. Selain itu, pemulihan ekonomi nasional berjalan lebih cepat dan kuat dari yang diperkirakan.
“Ini karena pemulihan yang kuat, pendapatan negara kuat dan boom komoditas,” tuturnya.
Sebagai informasi, defisit fiskal dalam UU APBN 2022 telah dirancang mendekati 4,8% terhadap Produk Domestik Bruot (PDB).
Sri Mulyani mengungkapkan, realisasi tersebut bisa lebih rendah dari yang direncanakan karena belum mempertimbangkan berbagai reformasi kebijakan struktural, seperti penerapan UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP) dan UU Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah (HKPD) yang baru disahkan beberapa waktu lalu.