Channel9.id-Jakarta. Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan konsumsi dan investasi merupakan dua variabel yang paling berat untuk dipulihkan pada masa krisis pandemi. “Memang berat untuk memulihkan dua variabel paling penting, yaitu konsusi dan investasi, karena sumbangannya 90 persen dari seluruh ekonomi,” ujarnya, Senin, 17 Agustus 2020.
Pemerintah, kata Sri Mulyani, sedang berusaha membangkitkan gairah konsumsi melalui serapan belanja APBN yang dialokasikan untuk berbagai bantuan sosial. Stimulus ini diharapkan mampu menopang daya beli di tengah melemahnya kondisi ekonomi global.
Dia menyebutkan, dari sisi bantuan sosial pemerintah menggelontorkan Rp 80 triliun untuk pencegahan dampak Covid-19. Bantuan itu diberikan kepada masyarakat berada di level paling bawah dan terdampak wabah.
Pemerintah juga memberikan bantuan kepada korban PHK aatu dirumahkan dalam bentuk Kartu Prakerja. Dengan demikian, Sri Mulyani memastikan bantuan sosial secara keseluruhan sudah disalurkan kepada 29 juta kelompok penerima bantuan langsung tunai (BLT) dan 11 juta penerima manfaat lainnya yang berada di desa.
Selain itu pemerintah juga pemerintah terus menggencarkan program padat karya dan bantuan-bantuan lainnya, seperti kemudahan kredit. Semua instrumen keuangan dipakai untuk membangun sisi sektoral maupun regionalnya, termasuk pemerintah daerah.