Channel9.id, Jakarta – Asosiasi Peritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Badan Pangan Nasional (NFA) dan BULOG memperkuat distribusi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) melalui jaringan ritel modern. Program ini menargetkan penyaluran 800 ribu ton beras hingga akhir tahun 2025 untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan beras nasional.
Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, menekankan bahwa kolaborasi dengan ritel modern menjadi langkah strategis untuk memperluas jangkauan distribusi.
“Dengan jaringan ritel modern yang luas, masyarakat semakin mudah mendapatkan beras dengan harga sesuai ketentuan pemerintah. Ini penting untuk memastikan stabilitas harga beras di tingkat konsumen,” ujar Arief usai rapat bersama Dirut BULOG, Ahmad Rizal Ramdhani, dan Ketua Umum Aprindo, Solihin.
Harga beras SPHP yang dijual melalui ritel modern ditetapkan berdasarkan zona:
Zona 1 (Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB, Sulawesi) Rp12.500/kg
Zona 2 (Sumatera selain Lampung dan Sumsel, NTT, Kalimantan) Rp13.100/kg
Zona 3 (Maluku dan Papua) Rp13.500/kg
Ketua Umum Aprindo, Solihin, menegaskan komitmen para peritel dalam mendukung program pemerintah.
“Kami siap menyalurkan 800 ribu ton beras SPHP melalui sekitar 60 ribu outlet anggota Aprindo. Dengan jaringan ritel modern yang luas, distribusi ini akan tepat sasaran dan menjangkau masyarakat secara merata,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Utama BULOG, Ahmad Rizal Ramdhani, menyebut ritel modern menjadi salah satu saluran utama distribusi beras SPHP selain pasar tradisional dan operasi pasar.
“Dengan tambahan saluran ritel modern, distribusi beras SPHP akan lebih cepat, merata, dan manfaatnya langsung dirasakan masyarakat. BULOG juga akan mempercepat produksi Beras Premium untuk didistribusikan melalui jaringan ritel,” ujar Rizal.
Kolaborasi antara NFA, BULOG, dan Aprindo ini menjadi bagian dari strategi nasional untuk menjaga ketersediaan, keterjangkauan, dan stabilitas harga pangan, khususnya beras, sehingga masyarakat terlindungi dari gejolak harga.