Staff PBB Tetap Akan Dihukum, Konflik Ethiopia Terus Memanas
Internasional

Staff PBB Tetap Akan Dihukum, Konflik Ethiopia Terus Memanas

Channel9.id-Ethiopia. Staff Ethiopia yang bekerja dengan PBB atau Uni Afrika tidak tinggal di luar angkasa dan akan dihukum atas pelanggaran hukum apapun, ujar pemerintah Ethiopia dalam responnya setelah menangkap beberapa pegawai PBB atas dasar pelanggaran yang tak diketahui, Jumat (12/11/2021).

“Staff PBB yang tinggal di Ethiopia harus menghargai hukum dimana mereka berada,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Dina Mufti pada sebuah jumpa pers. “Mereka tinggal di Ethiopia, bukan di luar angkasa. Entah mereka merupakan pejabat PBB atau Uni Afrika, mereka akan tetap dimintai pertanggungjawaban,” jelasnya.

Beberapa turis asing juga ada yang tahan dalam rangkaian penangkapan tersebut.

Sekelompok kecil warga Inggris dilaporkan ditahan di Ethiopia dan pemerintah Inggris secara formal telah membahas isu ini dengan otoritas Ethiopia dan meminta segera diberikannya akses konsuler.

Seorang relawan dari Italia juga ditahan bersama dengan dua teman dari Ethiopia pada hari Sabtu lalu, ungkap Kementerian Luar Negeri Italia dan Volontariato Internazionale Per lo Sviluppo (VIS), organisasi yang menerbangkan mereka ke Ethiopia.

Dina kembali menegaskan posisi pemerintah kalau mereka tidak akan mengadakan diskusi gencatan senjata dengan para petinggi dari Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF) karena pasukannya masih belum ditarik dari daerah Amhara dan Afar.

Ia juga menambahkan dua syarat lainnya untuk adanya gencatan senjata dimana pasukan Tigray harus menghentikan serangannya dan mengakui keligitimasian pemerintah Ethiopia.

Utusan Uni Afrika untuk daerah Tanduk Afrika, Olusegun Obasanjo, dan utusan khusus dari AS Jeffrey Feltman sudah berkunjung ke Ethiopia minggu ini untuk mendorong adanya gencatan senjata.

Feltman kembali ke Washington pada hari Kamis untuk berkonsultasi dengan Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan pejabat senior Biden lainnya perihal upaya diplomatis AS untuk mengakhiri konflik di Ethiopia.

“Amerika Serikat masih berkomitmen untuk menyuarakan perdamaian dan kesejahteraan di Ethiopia dan memastikan kalau bantuan kemanusiaan dapat menjangkau seluruh warga yang membutuhkan dengan aman. Misi AS di Ethiopia akan terus berjalan sampai tujuannya tercapai, termasuk memprioritaskan keamanan dan kenyamanan warga AS di luar negeri melalui layanan konsular,” ujar sang juru bicara.

Konflik yang meluas ini telah merenggut ribuan nyawa dan menyebabkan lebih dari dua juta orang terlantar.

(RAG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

5  +    =  11