Channel9.id-Jakarta. Pemerintah mengucurkan dana sebesar Rp7,2 triliun untuk Subsidi Kuota data internet bagi para peserta didik dan pendidik agar tetap dapat melakukan proses belajar mengajar dengan metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Peserta didik mulai dari usia dini (PAUD), sekolah dasar dan menengah hingga mahasiswa perguruan tinggi, termasuk para pendidik yaitu guru dan dosen, diharapkan mendapatkan akses internet yang terkoneksi baik dan mencukupi kebutuhan belajar mengajar ini.
“Internet menjadi medium paling efisien dalam melaksanakan PJJ, dan bantuan Kuota Internet Pendidikan yang kita berikan ini untuk menjawab solusi kebutuhan kuota internet peserta didik dan pendidik,” ujar Plt Kepala Pusdatin Kemendikbud Muhammad Hasan Chabibie dalam dialog bertajuk “Subsidi Pulsa: Belajar dan Aman Tetap Terkoneksi Dari Rumah Saja”, Selasa (29/9/2020).
Baca juga: Begini Cara Dapatkan Kuota Data Gratis dari Kemendikbud
Chabibie mengakui, tantangan yang dihadapi selama masa PJJ, salah satu yang utama adalah persoalan kuota data internet. Tantangan lain adalah kurangnya interaksi langsung dengan para guru.
Bantuan kuota yang diberikan adalah kuota umum yang dapat digunakan mengakses seluruh laman dan aplikasi; dan kuota belajar, khusus mengakses aplikasi pembelajaran.
Adapun perincian bantuan kuota antara lain, peserta didik jenjang PAUD diberikan bantuan sebesar 20GB per bulan dengan rincian 5GB kuota umum, 15 GB kuota belajar dengan durasi bantuan 4 bulan.
Selanjutnya, jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah 35GB per bulan, terbagi 5GB kuota umum dan 30 GB kuota belajar durasi bantuan 4 bulan.
Lalu untuk para pendidik jenjang PAUD dan Pendidikan Dasar dan Menengah diberikan bantuan 42GB terbagi 5GB kuota umum dan 37GB kuota belajar dengan durasi bantuan 4 bulan.
Kemudian untuk dosen dan mahasiswa bantuan diberikan 50GB per bulan terbagi 5GB kuota umum dan 45 GB kuota belajar dengan durasi bantuan 4 bulan.
Chabibie menuturkan, persyaratan dibuat semudah mungkin, yang terpenting nama peserta didik, mahasiswa atau tenaga pendidik dan dosen itu terdaftar di Dapodik atau Pangkalan Data Dikti (PDDIKTI).
“Syarat yang mudah ini tentu harus kami pastikan betul akurasi dan kebenaran informasi dari nomor handphone-nya. Bantuan dalam bentuk kuota dan bukan uang atau voucher yang kita kirimkan, supaya efektif dan tepat sasaran,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama SPV Enterprise Telkomsel Dharma Simorangkir mengatakan pihaknya mendukung penuh dan sejak awal proses pelaksanaan bantuan ini pihaknya sudah terlibat. Telkomsel telah melakukan berbagai persiapan mendukung PJJ. Diantaranya ketersediaan jaringan 4G dengan kualitas prima di seluruh Indonesia, kecukupan kapasitas jaringan yang mampu mengakomodir peserta didik dan para pendidik dan produk konektivitas dan digital yang unggul dengan harga terjangkau.
“Kita lihat jumlah siswa yang diberikan kuota internet sangat besar sekali, sehingga traffic akan sangat besar. Kita pastikan kuota data harganya terjangkau. Harga ini dibawah harga komersial di lingkungan publik dan diberikan gratis pada penerima bantuan,” tegas Dharma.
Dalam proses verifikasi dan validasi nomor handphone penerima bantuan, Telkomsel memastikan nomor tersebut yang masih berstatus aktif dan terdaftar resmi sesuai perundang-undangan telekomunikasi yang ada. Sehingga saat kuota bantuan disalurkan, nomor tersebut dapat menggunakannya.