Channel9.id – Jakarta. Cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah Sukabumi mengakibatkan kerusakan di 69 titik. Kerusakan ini akibat banjir, tanah longsor,dan pohon tumbang.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi melaporkan sebanyak 118 warga harus mengungsi akibat banjir limpasan, tanah longsor, dan pohon tumbang yang terjadi di sejumlah wilayah.
Dari 69 titik tersebut, sebanyak 47 titik dilaporkan mengalami banjir limpasan, 10 titik mengalami longsor, 2 titik mengalami pohon tumbang, serta sejumlah titik lainnya mengalami kerusakan seperti rumah roboh, dinding dan tanggul jebol.
Selain itu, sebanyak enam unit rumah warga rusak berat, 30 rumah rusak ringan dan 30 rumah rusak sedang. Selain itu, tiga masjid mengalami kerusakan, dua unit madrasah dan dua unit bangunan sekolah.
“Tingginya intensitas hujan selama kurang lebih tujuh jam menjadi penyebab utama meluasnya dampak bencana ini,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Novian Rahmat, Rabu (6/11/2024).
Selain banjir, terjadi juga bencana longsor di beberapa titik, di antaranya di Kebon Danas RT 02 RW 03 Kelurahan Karangtengah, serta peristiwa Tanggul Jebol ada di Gg gelatik II RT 04 RW 11 Kelurahan Gunpuy.
Sementara itu longsor terjadi di Tanjungsari RT 04 RW 04 Kelurahan Karangtengah, RT 03 RW 08 Kel Subangjaya Longsor, RT 05 RW 14 Kel Cisarua, RT 02 RW 09 Kelurahan Sriwidari, RT 02 RW 12 Kelurahan Karangtengah, dan RT 02 RW 03 kelurahan Cikole, serta Longsor menimpa rumah Jl.Pemuda Gg purwa RT04 RW07 kelurahan Tipar.
Novian mengatakan, pihaknya saat ini sedang melakukan pembersihan terhadap rumah-rumah warga yang terkena banjir dan longsor tersebut.
Lebih lanjut, Novian menambahkan, ada beberapa rumah yang masih terendam banjir yakni di Cikondang. Saat ini BPBD sedang melakukan pengeringan di lokasi dengan menggunakan alat bantu penyedot air.
Ia mengimbau kepada masyarakat Sukabumi untuk tetap waspada karena masih ada potensi bencana susulan. Pasalnya hujan lebat masih akan turun di sejumlah wilayah Sukabumi.
“Sebagian besar penduduk terdampak adalah mereka yang tinggal di bantaran sungai. Hingga saat ini, belum ada laporan korban jiwa dalam peristiwa ini, namun banyak warga yang kehilangan harta benda mereka karena air banjir yang menerjang masuk ke rumah-rumah mereka,” tuturnya.
HT