Channel9.id-Jakarta. Baru-baru ini, jagat internet digemparkan pelecehan seksual dan kerusuhan yang terjadi di konser .Feast, Bekasi (19/10/19). Namun, rupanya kerusuhan di konser musik bukanlah hal baru di Indonesia.
Dilansir dari Historia.id, pada konser musik pop dan rock pertama–yang berskala internasional–di Indonesia sempat terjadi kerusuhan.
Konser dengan tajuk Summer 28 ini digelar pada 16 hingga 17 Agustus 1973 di sekitar Pasar Minggu, Jakarta (kini lampu merah dekat Pejaten Village).
Sayangnya, karena terjadi kerusuhan, pada 17 Agustus 1973 konser harus dihentikan lebih awal, yakni pukul 02.00. Padahal rencananya konser selesai pukul 04.00.
Dalam buku Industri Musik Indonesia, Muhammad Mulyadi menyatakan, kekacauan ini terjadi karena penonton kecewa kepada panitia. Mereka menganggap panitia tak menepati janji menggelar konser hingga pukul 06.00. Selain itu, panitia dituding ingkar karena tak menampilkan grup band rock AKA dan Terncem.
Penonton lantas protes dengan melemparkan botol-botol minuman dan benda lain ke panggung. Meski berhasil dipukul mundur keamanan, mereka kemudian memporak-porandakan lapak penjual makanan, spanduk iklan, dan empat mobil.
Pengamat musik Bens Leo turut menambahkan, di masa itu, belum terbentuk standar pengamanan berlapis dari petugas keamanan.
“Setelah kejadian ini, polisi baru mulai melakukan standar pengamanan untuk pertunjukan seni, terutama musik, karena sifatnya massal dengan penonton heterogen kesukaan musiknya,” ujar Bens.
Di masa ini, mengenai pencopetan dan pelecehan seksual tidak dikabarkan. Kerusuhan murni disebabkan kekecewaan penonton kepada panitia.
(LH)