Channel9.id, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2025 mencatat surplus sebesar US$5,49 miliar atau Rp91,35 triliun (dengan kurs Rp16.642,23). Dengan capaian ini, Indonesia berhasil membukukan surplus perdagangan selama 64 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.
Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M. Habibullah, menjelaskan nilai ekspor Indonesia pada Agustus 2025 mencapai US$24,9 miliar, tumbuh 5,78% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/YoY). Sementara itu, impor tercatat sebesar US$19,47 miliar, turun 6,56% YoY.
Rinciannya, impor migas naik 3,17% YoY menjadi US$2,73 miliar, sedangkan impor nonmigas turun 7,98% YoY ke level US$16,74 miliar.
“Pada Agustus 2025, neraca perdagangan barang tercatat surplus sebesar US$5,49 miliar. Ini menandai surplus selama 64 bulan berturut-turut sejak Mei 2020,” ujar Habibullah, Rabu (1/10).
BPS mencatat surplus Agustus 2025 terutama berasal dari komoditas nonmigas yang mencapai US$7,15 miliar. Penyumbang utama surplus adalah produk lemak dan minyak hewani/nabati, bahan bakar mineral, serta besi dan baja.