Channel9.id-Jakarta. Tokoh NU, KH. Abdul Halim Mahfudz merespon pernyataan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Said Aqil Siradj yang nyata-nyata menolak UU Cipta Kerja.
Melalui video yang di posting di akun Facebook, pengasuh Pesantren Salafiah Seblak Jombang ini pun melakukan tabayyun kepada Said Aqil.
“Asslkm, Kiai Said Aqil Siradj, saya menerima kiriman video ini. Saya kaget dengan pernyataan panjenengan. Karena itu saya mau tabayyun apa benar panjenengan menyampaikan apa yang ada dalam ucapan ini?” katanya, seraya menyertakan video Said Aqil, Sabtu (10/10).
Baca juga: Ketua PNBNU: UU Ciptaker Untungkan Konglomerat, Menindas Rakyat Kecil
Dalam video berdurasi 5:46 detik itu, Said Aqil menyatakan sikap menolak omnibus law UU Cipta Kerja. Ia menilai, UU Ciptaker UU tersebut jelas merugikan rakyat kecil dan menguntungkan kapitalis.
Menurut Halim Mahfudz, apa yang disampaikan Said Aqil itu berbeda dengan kandungan omnibus law UU Cipta Kerja. “Apa yang panjenengan sampaikan itu berbeda sama sekali dari apa yang dikandung draf UU omnibus law,” ucapnya.
Halim Mahfudz menjelaskan, ada ulasan sederhana berjudul “Ringkasan UU Cipta Kerja” tanggal 7 Oktober 2020 yang menjelaskan urgensi, manfaat, dan substansi pokok UU Cipta Kerja, serta peraturan pelaksanaan (PP dan Perpres).
“Monggo kita cermati supaya kita paham bahwa UU ini kontekstual dengan situasi besar, bukan hanya masalah perburuhan atau ‘penindasan rakyat’ tapi juga situasi investasi, rancangan pertumbuhan ekonomi dalam skala lebih luas,” tuturnya.
“Saya NU, warga NU, dan saya lebih ingin Indonesia dan rakyatnya makin mandiri terutama secara ekonomi. Dan NU harusnya ada di garis depan meningkatkan kesejahteraan bangsa ini. Konsep ‘mabadi khaira ummah’ harusnya diterapkan di sini,” lanjut murid almarhum KH. Maksum Lasem ini.
Halim Mahfudz pun mengajak Said Aqil untuk bersama-sama memperbaiki bangsa.
“Monggo Kiai, semoga upaya memperbaiki posisi bangsa secara keseluruhan ini menjadi perhatian kita untuk menempatkan diri di posisi yang pas sebagai elemen bangsa. Wassalam, matur suwun,” pungkasnya.