tabungan kecil tergerus
Ekbis

Tabungan Warga Kecil Tergerus, Simpanan Orang Kaya Kian Menggelembung

Channel9.id, Jakarta – Pertumbuhan simpanan perbankan nasional menunjukkan tren melambat pada April 2025. Namun di balik angka pertumbuhan agregat tersebut, tersimpan cerita yang lebih dalam: masyarakat kelas bawah tampaknya makin mengandalkan tabungannya untuk bertahan, sementara nasabah kaya justru menambah simpanan mereka.

Data terbaru Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengungkapkan bahwa dana pihak ketiga (DPK) perbankan hanya tumbuh 4,55% secara tahunan (year-on-year/YoY), melambat dibandingkan awal tahun yang mencapai 5,51%. Perlambatan ini paling mencolok terjadi pada simpanan masyarakat dengan nominal kecil, khususnya di bawah Rp100 juta.

Kelompok simpanan terbawah itu tercatat mengalami kontraksi hingga 3% hanya dalam waktu satu bulan. Dalam konteks tahunan, nilainya turun 0,7% menjadi Rp1.009 triliun. Penurunan juga dialami kelompok simpanan Rp100 juta–Rp500 juta yang mengalami pelemahan antara -0,3% hingga -0,5% per bulan.

Sebaliknya, kelompok nasabah dengan simpanan jumbo di atas Rp5 miliar justru mencatat pertumbuhan konsisten, yakni naik 0,7% dalam satu bulan dan 4,7% sepanjang tahun terakhir. Total simpanan kelompok ini bahkan telah menyentuh Rp4.912 triliun atau lebih dari separuh total DPK nasional.

Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa, menyebut fenomena ini tak lepas dari momen libur panjang Idulfitri. “Banyak masyarakat menghabiskan uang untuk keperluan Lebaran, termasuk mudik dan konsumsi, khususnya pada Maret dan awal April,” ujarnya dalam konferensi pers pada Selasa, di Jakarta (27/5/2025).

Menurutnya, penurunan simpanan jangka pendek ini wajar karena adanya lonjakan pengeluaran musiman. Namun, Purbaya meyakini tren tabungan masyarakat akan kembali membaik di paruh kedua tahun ini.

Meski demikian, data yang ada memunculkan pertanyaan penting: apakah sebagian besar masyarakat Indonesia masih hidup dengan ekonomi yang rentan, hingga mengandalkan tabungan kecil untuk konsumsi jangka pendek?

Kesenjangan pertumbuhan antara simpanan kecil dan besar memberi sinyal bahwa ketimpangan ekonomi masih nyata. Sementara kelompok berpenghasilan tinggi dapat terus menabung di tengah tekanan ekonomi dan inflasi, kelompok bawah justru harus menarik simpanannya, bahkan sebelum kebutuhan darurat muncul.

Total keseluruhan simpanan nasabah perbankan per April 2025 mencapai Rp9.075 triliun, tumbuh 4,3% YoY. Tapi distribusinya menunjukkan bahwa sebagian besar akumulasi dana tersebut berasal dari kelompok masyarakat berpenghasilan tinggi.

Fenomena ini bisa menjadi pengingat penting bagi otoritas fiskal dan moneter untuk lebih fokus pada penguatan daya beli masyarakat kelas menengah ke bawah dan menciptakan sistem perlindungan keuangan yang lebih inklusif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  87  =  96