Hot Topic

Tahan Rupiah, Bank Indonesia Mengguyur Pasar Rp 300Triliun akibat Tekanan Virus Corona

Channel9.id-Jakarta. Bank Indonesia sudah menggelontorkan sekitar Rp300 triliun sepanjang tahun ini dalam intervensi pasar untuk mendongkrak nilai tukar rupiah dari tekanan dolar Amerika Serikat akibat pandemi global virus corona (Covid-19). “Kami terus melakukan injeksi likuidtas baik rupiah dan valas, untuk injeksi likuditas kami laporkan tahun ini sudah injeksi rupiah hampir Rp 300 triliun,” kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam telekonferensi pers usai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo, Jumat, 20 Maret 2020.

Pery mengatakan intervensi nilai tukar rupiah dilakukan di pasar spot, kemudian di pasar sekunder untuk membeli Surat Berharga Negara (SBN) yang dilepas investor asing, dan intervensi di pasar Domestik NDF.

Injeksi likuiditas itu antara lain dengan pembelian SBN di pasar sekunder mencapai Rp163 triliun yang telah dilepas investor asing. Bank sentral mengubah Giro Wajib Minimum (GWM) rupiah atau batas pencadangan kas bank mencapai Rp51 triliun sejak awal tahun.

Selain itu, Bank Indonesia juga melonggarkan lagi GWM rupiah dengan tambahan likuiditas mencapai Rp23 triliun dan GWM valas dengan nilai suntikan dana US$ 3,2 miliar.

Perry mengatakan langkah ini dilakukan karena aliran modal asing (capital outflow) yang keluar dari Indonesia terus meningkat akibat tekanan ekonomi global. Dari Januari hingga Kamis, 19 Maret 2020, arus modal keluar mencapai Rp105,1 triliun secara neto.

Selain intervensi pasar, BI juga mendorong agar dunia usaha termasuk para eksportir turut membantu menjaga nilai tukar rupiah, dengan tidak menahan dolar AS. Eksportir dapat melepas dolar ke pasar sehingga memberikan pasokan dolar AS di pasar valuta asing.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  86  =  90