Tahun Kedua Pandemi Diprediksi Lebih Mematikan
Lifestyle & Sport

Tahun Kedua Pandemi Diprediksi Lebih Mematikan

Channel9.id-Jakarta. Tahun kedua pandemi COVID-19 bisa lebih mematikan. Demikian prediksi Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus.

“Kita ada di jalur bahwa tahun kedua pandemi bakal jauh lebih mematikan dibanding yang pertama,” ungkapnya pada Sabtu (15/5).

Baca juga : Menlu RI Ajak Semua Negara Bangun Solidaritas, Kolaborasi, dan Kerja Sama  Atasi Pandemi

Ia pun berpesan untuk berbagi vaksin Corona, khususnya untuk negara miskin. Untuk ini, WHO sendiri menyarankan untuk menunda vaksinasi pada anak, meski sejatinya mereka paham kekhawatiran pada kalangan ini.

“Tetapi saat ini saya dorong mereka untuk mempertimbangkan dan menyumbangkan vaksinnya ke COVAX,” kata Tedros.

Varian virus dari India sangat menular
Sementara itu, varian Corona India mutan ganda 50% yang saat ini diwaspadai dunia terbukti lebih menular daripada varian B117—varian dari Inggris yang diyakini 70% lebih menular daripada varian asli asal Wuhan, Cina. Hal ini sebagaimana temuan kelompok Penasihat Strategis (SAGE) WHO.

Di India, varian itu membikin kasus COVID-19 meledak dan RS pun kewalahan karenanya. Varian ini bahkan dinilai bisa memicu gelombang baru pandemi.

“Transmisi varian ini saat ini lebih cepat daripada varian dari Inggris B117. Waktu penggandaan yang diamati adalah sekitar satu minggu atau varian Corona India mutan ganda B1617 memicu banyak klaster,” ungkap SAGE.

“Jika varian ini memiliki keunggulan transmisi 40-50% secara nasional dibandingkan dengan Corona B117, kemungkinan akan memicu kebangkitan ledakan kasus Corona rawat inap serupa dengan puncak sebelumnya atau bahkan lebih parah,” tutur Chief Medical Officer for England, Professor Chris Whitty.

Untuk diketahui, persentase itu didapat dari studi yang dilaporkan kepada SAGE dari Universitas Warwick di 5 Mei. Di Inggris, setidaknya ada lebih dari 5 ribu kasus rawat inap Corona yang bisa tercatat di akhir musim panas, meski vaksinasi tengah berjalan.

“Itu akan memiliki implikasi jangka panjang untuk prospek jangka panjang epidemi ini di Inggris dan memang pandemi internasional,” lanjutnya.

Meski begitu, varian Corona asal India ini belum ada bukti pasti terkait keparahan penyakit akibat infeksi Corona India mutan ganda B1617.

Diketahui, virus Corona asal India sudah menyebar ke hampir 50 negara. Di Indonesia, kasus infeksi Corona B1617 sudah tercatat 10, di mana salah satu pasien di DKI dirawat di RSPI Jakarta.

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  23  =  27