Channel9.id-Jakarta. Salah satu cara mencegah penyakit Covid-19, yang saat ini masih menjadi pandemi, ialah dengan menjaga daya tahan tubuh. Nah, untuk menjaga daya tahan tubuh memang ada banyak jalan. Satu di antaranya yaitu dengan memenuhi kebutuhan vitamin D.
Untuk memenuhi kebutuhan vitamin ini, Kamu bisa sering-sering berjemur di bawah matahari pagi. Pasalnya, paparan sinar matahari merupakan sumber utama vitamin D. Sekadar informasi, sejatinya vitamin D bisa didapat dari makanan atau suplemen, namun jumlahnya tak sebanyak jika dibandingkan dari paparan sinar matahari.
Namun, banyak orang di dunia yang kekurangan vitamin D. Padahal kondisi ini bisa memicu masalah serius, lho, seperti membikin daya tahan tubuh rendah, memperlambat proses regenerasi kulit saat terluka, mengganggu pertumbuhan tulang, hingga membuat cepat lelah. Maka dari itu, Kamu sangat disarankan untuk memenuhi kebutuhan vitamin D guna mencegah masalah tersebut.
Baca juga : Ciri-ciri Kekurangan Vitamin D
Namun, mula-mula Kamu harus memahami bahwa proses penyerapan vitamin D sangat dipengaruhi oleh gaya hidup dan faktor lainnya. Pemahaman ini dibutuhkan agar Kamu tahu apa yang harus Kamu lakukan untuk memenuhi kebutuhan vitamin D. Lantas, hal apa saja yang memengaruhi penyerapan vitamin D di tubuh?
1. Warna kulit
Zat pewarna kulit atau melanin “bersaing” dengan zat di kulit selama proses penyerapan sinar UVB. Dengan demikian, semakin banyak melanin (atau semakin gelap warna kulit), semakin besar kemungkinan kekurangan vitamin D.
Jadi, orang yang kulitnya lebih gelap membutuhkan lebih banyak waktu di bawah sinar matahari. Atau, bisa mengonsumsi suplemen vitamin D dengan kadar yang lebih tinggi.
2. Berat badan
Lemak tubuh merupakan pusat penyimpanan nutrisi dan akan menyerap lebih banyak vitamin D. Sebagai catatan, ini bukan berarti kelebihan lemak tubuh adalah hal baik. Hal ini dibuktikan oleh penelitian yang juga menunjukkan bahwa obesitas berhubungan dengan rendahnya kadar vitamin D.
3. Penggunaan tabir surya
Tabir surya bekerja dengan menghalangi sinar UVB, yang bisa mengaktifkan produksi vitamin D. Kendati demikian, penggunaannya memang disarankan medis guna mencegah sengatan matahari, kanker kulit, dan penuaan kulit. Namun, jika salah menggunakannya, risiko terkena kanker bisa meningkat karena memblokir vitamin D.
4. Usia
Tubuh orang tua kurang efisien memproduksi vitamin D, jika dibandingkan dengan orang muda. Ini berkaitan dengan menurunnya fungsi organ-organ yang berperan dalam mengolah vitamin D, khususnya hati, ginjal, dan usus.
Kendati begitu, hal itu bisa diatasi dengan mengonsumsi suplemen. Sebelum itu, berkonsultasilah dengan dokter untuk memeriksa apakah memang betul membutuhkan suplemen atau seberapa banyak kadar yang dibutuhkan—menimbang kebutuhan setiap orang berbeda-beda.
5. Polusi udara
Partikel organik dari hasil pembakaran kayu, bahan bakar fosil, dan bahan polutan lain yang bertebaran di udara terbuka bisa menyerap UVB.
6. Musim dan lokasi
Jumlah sinar UVB yang mencapai permukaan bumi akan menurun selama musim dingin. Ini terjadi karena rendahnya sudut matahari. Terlebih jika Kamu semakin jauh dari garis khatulistiwa.
(LH)