Techno

Tak Mau Dicap Buruk, Facebook Sembunyikan Laporannya

Channel9.id-Jakarta. Facebook merilis laporan terkait konten apa yang paling digandrungi pada kuartal terakhir di Amerika Serikat (AS), Rabu (18/9). Ini adalah kali pertamanya perusahaan merilis laporan seperti itu.

Meski begitu, The New York Times melaporkan bahwa Facebook sempat mengerjakan laporan serupa untuk kuartal pertama 2021. Namun, platform berita ini memilih untuk tak membagikannya karena mungkin bisa berdampak buruk bagi perusahaan.

The New York Times, yang punya salinan laporan tersebut, mengatakan bahwa unggahan yang paling banyak dilihat pada kuartal pertama bisa membikin pembacanya meragukan caksin COVID-19—yang menjadi masalah di platform. Adapun tajuk unggahan tersebut berbunyi, “Seorang dokter yang ‘sehat’ meninggal dua minggu setelah divaksinasi COVID-19; CDC sedang menyelidiki alasannya.” Artikel itu diterbitkan oleh The South Florida Sun Sentinel dan diterbitkan ulang oleh The Chicago Tribune, kata The New York Times.

Facebook tadinya akan merilis laporan itu. Namun, para eksekutif, termasuk CMO dan VP analytics Facebook Alex Schultz, tampaknya memperdebatkan kemungkinan laporan akan menyebabkan masalah di kalangan masyarakat. Akhirnya, perusahaan memutuskan untuk tak mempublikasikannya, The New York Times melaporkan.

“Kami mempertimbangkan untuk mengumumkan laporan tersebut lebih awal, tetapi karena kami tahu akan mendapat perhatian, persis seperti yang kami lihat minggu ini, ada perbaikan pada sistem yang ingin kami buat,” ujar juru bicara Facebook Andy Stone melalui keterangan tertulis, dikutip dari The Verge (21/8).

Stone pun mengklarifikasi pendapat Schultz tentang apakah Facebook harus merilis laporan tersebut. “Ia (Schultz) menganjurkan untuk mengeluarkan laporan tersebut,” ungkapnya.

Bisa dibilang, ini menjadi minggu yang sibuk bagi Facebook. Selain menerbitkan laporan tentang unggahan yang paling banyak dilihat, perusahaan juga harus menghadapi tuntutan antimonopoli dari Federal Trade Commission.

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  86  =  96