Hot Topic Nasional

Tak Mau Pakai APBN Lagi, Jokowi Cari Investor untuk Biayai Food Estate

Channel9.id – Jakarta. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan tidak mau lagi proyek lumbung pangan atau food estate dibiayai anggaran penerimaan dan belanja negara (APBN). Proyek food estate sendiri ada yang sudah berjalan di provinsi tersebut, salah satunya yang dikelola Kementerian Pertahanan.

Jokowi mengaku saat ini belum ingin melakukan kunjungan ke food estate Kalteng. Ia lantas mengatakan pemerintah saat ini tengah mencari investor untuk menggarap proyek lumbung pangan tersebut.

“Belum. Masih mencari investor, investor. Yang kita dorong sekarang lagi ini adalah investasi, bukan dari APBN,” kata Jokowi kepada wartawan usai meresmikan renovasi sarana prasarana pendidikan di IAIN Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Kamis (27/6/2024).

Rencana pemerintah membuka investasi untuk food estate juga pernah diungkap Menteri Investasi/BKPM Bahlil Lahadalia. Hal itu ia sampaikan usai melaksanakan rapat persiapan pengembangan food estate Merauke yang berfokus pada tebu.

Bahlil mengatakan, pemerintah menyiapkan Food Estate Merauke sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK). Pemerintah juga menyiapkan tempat itu sebagai proyek strategis nasional (PSN) agar menarik investasi asing.

“Pertama kalau PSN itu dari nasional sendiri dan dari Australia. Kemungkinan untuk PSN itu dimasukkan dari UEA karena mereka pengin masuk juga,” kata Bahlil di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (5/2/2024).

Sebelumnya, Jokowi mencanangkan program lumbung pangan atau food estate sebagai solusi terhadap ancaman krisis pangan. Ia pun membuka lahan di berbagai provinsi untuk dijadikan tempat menanam berbagai bahan pangan.

Proyek ini disertai anggaran jumbo. Pada APBN 2024, pemerintah menganggarkan Rp108,8 triliun untuk mendukung ketahanan pangan nasional.

Hal itu diketahui saat Jokowi menyampaikan keterangan pemerintah atas UU APBN Tahun Anggaran 2024 beserta Nota Keuangan di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada 16 Agustus 2023.

“Strategi transformasi ekonomi di bidang ketahanan pangan dialokasikan sebesar Rp108,8 triliun yang diprioritaskan untuk peningkatan ketersediaan, akses, dan stabilisasi harga pangan, peningkatan produksi pangan domestik, penguatan kelembagaan petani, dan dukungan pembiayaan serta perlindungan usaha tani,” ucap Jokowi.

Mengutip Buku Pintar Pengembangan Food Estate oleh Kementerian Pertanian, food estate adalah program usaha budidaya tanaman berskala luas, atau lebih dari 25 hektar dengan konsep pertanian modern. Konsep pertanian ini menggunakan sistem industrial berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), akses permodalan, dijalankan oleh organisasi, dan dikelola dengan manajemen modern.

Ada beberapa komoditas yang dikembangkan dalam program lumbung pangan ini, seperti padi, jagung, kedelai, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, sorgum, buah-buahan, sayur-sayuran, sagu, kelapa sawit, tebu, serta ternak sapi atau ayam.

HT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

4  +  3  =