Channel9.id-Jakarta. Menjadi viral di media sosial tak melulu membawa kebaikan, lo. Baru-baru ini, dilaporkan bahwa platform survei ilmiah Prolific malah terganggu setelah platformnya diviralkan di TikTok, oleh remaja perempuan bernama Florida Sarah Franklin.
Franklin tak sengaja videonya di TikTok bisa mengacaukan ribuan studi ilmiah yang dilakukan oleh Prolific. Ia sebelumnya mengunggah video dan berbicara tentang bagaimana seseorang bisa dibayar untuk mengikuti survei di situs-situs, termasuk Prolific.co.
“Selamat datang pekerjaan sampingan, saya sarankan untuk mencoba—bagian pertama,” katanya dalam video. “Pada dasarnya, ini adalah sekumpulan survei untuk jumlah uang yang berbeda dan jumlah waktu yang berbeda.”
IFL Science pada Senin (27/9) mengatakan bahwa video itu dibagikan secara luas, dan begitu banyak orang terlibat sehingga Prolific memposting di Reddit tentang ketenaran viral mereka. Sayangnya, keviralan Prolific tak begitu manis.
Responden mereka memang meningkat. Namun, TikToker remaja mungkin tak mewakili populasi Amerika Serikat, yang menjadi subjek mereka—dan ini sangatlah penting untuk menunjang survei peneliti.
Data dari perusahaan menunjukkan bahwa sebelum 24 Juli, peserta kurang lebih setara dari segi jenis kelamin dan rentang usia. Kemudian, beberapa hari setelah video itu menjadi viral, para ilmuwan yang kebingungan menemukan bahwa 90% responden survei mereka ialah perempuan dengan usia rata-rata 21 tahun.
Menurut The Verge, sekiranya ada 4.600 survei yang terganggu oleh masuknya peserta baru secara tiba-tiba. Untunglah, gangguan ini tidak permanen. Ini karena data tampak memudar perlahan seiring dengan menurunnya popularitas video tersebut.
Lantas, Prolific menawarkan sejumlah perbaikan, dan bahkan kompensasi dalam beberapa kasus, kepada pembuat survei. Sejumlah di antaranya telah menemukan cara untuk mengatasi data, menganalisis gender secara terpisah. Prolific juga memungkinkan peneliti untuk memilih responden berdasarkan ‘Tanggal Bergabung Peserta’, dan menggunakan penyaring sampel representatif mereka secara gratis.
“Kami berdedikasi untuk memberdayakan Anda untuk melakukan penelitian hebat di Prolific, dan kualitas data adalah prioritas utama kami,” ujar salah satu pemimpin Prolific Nick Charalambides, dikutip baru-baru ini.
“Selain langkah-langkah itu, kami juga akan memantau lebih dekat kumpulan peserta di Prolific untuk menghindari lonjakan serupa dalam pendaftaran, sampai kami memiliki kontrol yang lebih kuat untuk memungkinkan Anda menyeimbangkan studi Anda dengan mudah di demografi tertentu,” sambung dia.
(LH)