Opini

Tambal Sulam dan Birokrasi Menjadi Hambatan Bagi Menteri Pendidikan

Azmi Syahputra*

Channel9.id-Jakarta. Banyak yang terkejut ketika anak muda Nadiem Makarim itu tampil memimpin mesin produksi keilmuan di Indonesia sebagai Menteri Pendidikan. Meskipun demikian, dibalik pro kontra yang harus disisir oleh beliau selain mengajak terbang dengan sistem informasi teknologi dan perkembangannya, harus tuntaskan dulu karakter manusia berbasis nilai bangsa, mental birokrasi,dan budaya akademiknya kampus serta memetakan hambatan-hambatan yang ada di pengelolaan kampus. Inilah akar masalah pendidikan di Indonesia.

Ironis kan, kemerdekaan akademik dan budaya akademik setelah 3/4 abad Indonesia masih diperjuangkan? Selain itu kebijakan penyelenggaraan pendidikan yang masih “tambal sulam”, ketidakmandirian perguruan tinggi, kampus masih diintervensi politik, atmosfir akademik tak menunjang akibat terbelenggu heirarki birokrasi akademik karenanya harus dimunculkan kembali budaya dan nilai nilai akademik. Inilah PR besar pak Menteri.

Akademisi itu sejatinya hanya mengabdi pada kebenaran, kejujuran, keadilan serta untuk kemanusiaan ini kunci Indonesia maju, manusia Indonesia kembali pada jiwa pancasila melalui kampus. Jangan lagi universitas dikekang dengan budaya birokrasi yang lamban, tidak efisien, politik praktis dan cendrung korup.

Akibatnya universitas di Indonesia akan semakin tidak mampu mengejar perkembangan ilmu dan akan kalah bersaing dengan universitas lainnya. Ini PR, tantangan sekaligus problem yang harus dituntaskan oleh menteri Pendidikan. Karenanya tata kelola yang baik ,transparansi dan aksesbilitas publik terhadap perguruan tinggi jadi kunci utuk Perguruan Tinggi Maju dan Unggul

Ketua Asosiasi Ilmuwan Praktisi Hukum Indonesia*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

6  +  3  =