Channel9.id – Jakarta. Tanggul Sungai Citarum di Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi yang jebol sudah mulai diperbaiki.
Diketahui, Tanggul Sungai Citarum jebol pada Sabtu 20 Februari 2021 sekitar pukul 23.30 WIB. Akibatnya, ribuan Kepala Keluarga (KK) terdampak banjir dengan ketinggian air mencapai 1,5 – 2 meter.
Saat meninjau perbaikan tanggul pada Selasa 23 Februari 2021 kemarin, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, menyatakan penanganan perbaikan tanggul ini akan dilakukan secepatnya. Tujuannya supaya arus air tidak terus-terusan masuk ke pemukiman warga.
Ridwan menjelaskan, penyebab tanggul jebol karena air di Sungai Citarum meluap luar biasa. Kapasitas Citarum maksimal hanya 800 meter kubik, namun kemarin tanggul tersebut ditekan oleh aliran air sebanyak 1300 meter kubik.
“Citarum meluap luar biasa. Kapasitasnya yaitu 800 meter kubik. Kemarin sampai 1.300 meter kubik. Jadi melebihi tinggi akhirnya menjebol beberapa titik,” kata Ridwan, Selasa 23 Februari 2021.
Ridwan menyatakan, bantuan logistik untuk masyarakat terdampak banjir terus mengalir. Bantuan itu datang dari BPBD Kabupaten, BPBD Provinsi, maupun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Untuk warga yang rumahnya rusak berat atau roboh akibat banjir, Ridwan menyatakan, dapat mengikuti program perbaikan rumah tidak layak huni (rutilahu).
“Kita ada anggaran rutilahu. Membangun rumah baru nanti kita upayakan bisa dari pemerintah kabupaten maupun provinsi nanti tinggal didata oleh kepala desa,” ujarnya.
Pemda Provinsi Jabar menganggarkan Rp560 miliar untuk memperbaiki 31.500 unit rumah rutilahu sepanjang 2021 di 27 daerah.
Di samping itu, Ridwan menyatakan, pembangunan infrastruktur pengendali banjir di Jabar terus berjalan. Ada yang sudah 100 persen selesai. Ada pula yang masih dalam tahap pembangunan.
“Penyodetan Sungai Cisangkuy sudah 100 persen. Yang tadinya air dari Cisangkuy ke Citarum melewati permukiman dan bikin banjir, hari ini air dari Cisangkuy sudah dibelokan langsung ke Citarum tanpa melewati permukiman. Itu contoh program penanganan banjir yang sudah 100 persen,” katanya.
Selain Sodetan Cisangkuy, sejumlah bendungan untuk mengendalikan banjir di beberapa daerah, seperti Bendungan Sadawarna, sedang berjalan. Pun demikian dengan penanganan banjir di Kali Bekasi.
“Kali Bekasi ada tiga proyek baru dimulai awal tahun. Upaya penanganan sedang dikerjakan. Ada yang baru dimulai, ada yang sudah 50 persen, ada yang sudah 100 persen,” pungkasnya.
HY