Channel9.id-Jakarta. Menyutradarai sebuah film tentu ada tantangan tersendiri. Apalagi filmnya debut penyutradaraan dari aktor yang baru menjadi sutradara. Demikian dengan aktor Reza Rahadian yang tertantang dalam debut penyutradaraan dengan sebuah film panjang berjudul ‘Pangku’.
Menurut dia, alasan utama mengambil langkah tersebut didorong merasa perlu untuk terus bergerak dan bertumbuh dalam kariernya.
“Medium penyutradaraan adalah medium saya yang baru. Baru dalam artian ini first feature film ini debut, jadi saya punya ruang baru untuk bertumbuh dan berkembang ke depannya, terus bergerak,” kata Reza, saat ditemui usai konferensi pers, di Jakarta, Senin (8/9/2025).
Lebih lanjut, Reza mengaku dalam menjalani berakting maupun menyutradarai memiliki kenikmatan sendiri. Namun, dia menekankan bahwa saat ini, sutradara memberikannya ruang untuk terus tumbuh dan berkembang.
“Standar saya adalah apakah saya bisa menyampaikan sebuah cerita dengan jujur, dengan sebaik-baiknya itu menjadi standar,” terangnya.
Melalui film ‘Pangku’ debutnya sebagai penyutradaraannya, Reza mengaku mewujudkan adegan impiannya, yakni dengan membawa nilai pelajaran hidup berharga dari ibunya.
Menurut Reza, sebuah nilai yang diajarkan ibunya bahwa kesulitan dan tantangan hidup tidak seharusnya diromantisasi atau dijadikan alasan untuk mengasihani diri sendiri.
“Tapi dijadikan momentum untuk melangkah lebih baik lagi, lebih tepat, jadi enggak ada proses untuk mengasihani diri dan tidak mendramatisasi duka dalam kehidupan gitu. Tapi terus merayakan kehidupan dengan segala hirup-pikuknya,” papar Reza.
Reza mengatakan nilai pelajaran hidup tersebut digambarkannya dalam adegan sederhana di film ‘Pangku’, seperti misalnya menggambarkan ibu dengan anaknya yang sambil tiduran dan mengobrol.
“Itu bonding antara orang tua dengan anak, tapi bukan sedang meratapi nasib. Lebih kepada, oh yaudah, ini hidup kita lagi begini, kita jalani aja,” bebernya.
Reza juga mengaku nilai hidup tersebut ia temukan saat riset di lapangan, yang kondisinya jauh dari keberuntungan, namun memiliki kekuatan yang justru menjadi sumber inspirasi.
“Sementara mereka juga yang memberikan dukungan gitu, kebalik, mereka yang memberikan inspirasi, memang berat tapi bukan untuk dikasihani, ‘hidup harus dijalani aja mas’. Jawaban dijalani aja tuh buat saya kayak, kok bisa ya mereka jawab sekuat itu,” pungkas Reza Rahadian.
Film cerita panjang yang diproduksi oleh Gambar Gerak rumah produksi yang didirikan Reza Rahardian dan Arya Ibrahim, itu mengangkat kisah tentang perjuangan bertahan hidup perempuan dan ibu.
Mengikuti kisah hidup Sartika (Claresta Taufan), seorang perempuan muda yang sedang hamil dan berusaha mencari masa depan lebih baik untuk anaknya. Dia bertemu dengan Maya (Christine Hakim), pemilik sebuah kedai kopi di Pantura yang merawat dan membantunya melalui proses persalinan.
Namun, justru membawanya menjadi pelayan kopi pangku tanpa memiliki banyak pilihan.
Film ini dibintangi oleh Claresta Taufan, Christine Hakim, Fedi Nuril, Devano Danendra, Shakeel Fauzi, Putri Risa Juan, Dea Chandika, Galabby, T. J. Ruth, Lukman Sardi, dan Djenar Masa Ayu.
‘Pangku’ dijadwalkan tayang di bioskop Indonesia mulai 6 November 2025.
Film ‘Pangku’ sebelumnya telah melalui berbagai tahap pengembangan dan mendapat penghargaan. Dimulai dari penghargaan White Light Post-Production Award di JAFF Future Project (JFP) 2024.
Kemudian, lolos seleksi untuk dipresentasikan dalam Hong Kong – Asia Film Financing Forum ke-23 (HAF23), dan terpilih menjadi salah satu dari lima proyek film yang memenangkan HAF Goes to Cannes Program dan melanjutkan perjalanan untuk dipresentasikan di Cannes Film Festival 2025.
Film ‘Pangku’ juga terpilih mengikuti Far East in Progress, Focus Asia 2025 di Far East Film Festival 2025 dan mendapatkan bantuan pendanaan Red Sea Fund for Post-Production dari Red Sea Film Foundation.
Kontributor: Akhmad Sekhu