Channel9.id-Jakarta. Membintangi sebuah film tentu punya tantangan tersendiri. Demikian dengan Supriatna Sugandhi atau lebih dikenal dengan mononim Aming punya tantangan dalam membintangi film horor ‘Badarawuhi di Desa Penari’ dimana dirinya dituntut harus memerankan tokoh yang berbahasa Jawa kuno.
“Kalau ditanya kesulitannya sulit, tapi nggak terlalu karena coaching juga menolong sekali,” kata Aming dalam konferensi pers “Badarawuhi di Desa Penari” di Jakarta, Senin (29/1/2024).
Lebih lanjut, lelaki kelahiran Bandung, 7 November 1980 itu menerangkan pada saat awal-awal pembacaan skrip sampai proses tes kamera dan saat syuting.
“Saya dibimbing oleh pelatih bahasa Jawa agar pengucapannya tepat perkata maupun perhuruf,“ terang peraih penghargaan Pemeran Utama Pria Terpuji Film Bioskop di Festival Film Bandung 2019 berkat aktingnya yang gemilang dalam film ‘Doa yang Mengancam’.
Saat melihat hasilnya pun Aming dan para pemeran lainnya merasa suaranya sangat berbeda di mana pada kehidupan sehari-hari ia bersuara cempreng dan cadel.
Menurut Aming, salah satu yang membuatnya tertarik menjalani peran berbahasa Jawa di film ini adalah bisa menjadi nilai tambah pada film yang kental dengan bahasa Jawa dan juga membuatnya belajar dialek bahasa baru, yang mana biasanya Aming sangat kental dengan bahasa Sunda yang merupakan tanah kelahirannya.
“Saya jadi belajar hafal dialek, penekanan, intonasi dan Jawanya ada Jawa Tengah, Jawa Timur dialeknya beda-beda itu yang menurut saya jadi salah satu nilai plus buat film ini, dan tantangan yang Alhamdulillah bisa dilalui dan jadi beda,” bebernya.
Aming bangga bisa bermain di film besutan sutradara Kimo Stamboel karena bisa memberikan sentuhan film horor yang berbeda dari segi sinematografi dan cara Kimo membawa warna pada film garapannya kali ini.
Film ‘Badarawuhi di Desa Penari’ direncanakan akan tayang pada libur lebaran 2024.
Baca juga: Film Horor ‘Badarawuhi di Desa Penari’ Siap Tayang Lebaran 2024!
Kontributor: Akhmad Sekhu
