Channel9.id-Jakarta. Menjadi pemain sekaligus juga sutradara di film komedi horor ‘Sekawan Limo’ menjadi tantangan tersendiri bagi Bayu Skak, apalagi syutingnya di alam yang sering terkendala cuaca.
Sebelumnya, Bayu juga sukses dengan film ‘Yowis Ben’, tapi kali ini bukan bergenre drama komedi, melainkan komedi horor. Ia pun berusaha menjalankan dua jabatan tersebut dengan sebaik-baiknya.
“Saya jadi sutradara dan pemain. Saat bermain bagaimana saya men-deliver peran dengan baik, saat menjadi sutradara bagaimana saya men-deliver ceritanya dengan baik,” kata Bayu kepada wartawan, beberapa waktu yang lalu.
Lebih lanjut, Bayu menerangkan yang menantang baginya membuat film Sekawan Limo karena memakai setting lokasi di alam. Hal itu sulit karena kondisi cuaca tidak bisa dipastikan.
“Sesuatu hal yang sangat rumit karena syuting di alam. Bukan hanya saya, tapi bagi teman-teman lain pasti mengalami hal baru. Sulitnya itu karena curah hujan tinggi dan segala macam,” terang Bayu.
Adapun, Chand Parwez sebagai produser mengaku langsung jatuh cinta saat pertama membaca sinopsis Sekawan Limo. Terlebih bersama Bayu Skak ia lagi-lagi membuat film berbahasa Jawa. Menurutnya, penting membuat film dengan bahasa daerah.
“Saya dulu dianggap gila karena bikin film Yowis Ben dan terbukti bahwa saya tidak gila karena ternyata menginspirasi lahirnya banyak film berbahasa daerah, “ ujarnya.
Chand Parwez menyampaikan, bahwa kita punya banyak bahasa daerah tapi makin hari makin hilang. “Padahal itu kekayaan kita, sesuatu yang penting untuk dihadirkan terus,” tegas Parwez.
Baca juga: Film Horor Komedi ‘Sekawan Limo’ Siap Tayang di Bioskop
Kontributor: Akhmad Sekhu