Tantangan Bryan Domani Bermain Alat Musik Tamtam di Film ‘Para Perasuk’
Lifestyle & Sport

Tantangan Bryan Domani Bermain Alat Musik Tamtam di Film ‘Para Perasuk’

Channel9.id-Jakarta. Membintangi sebuah film tentu ada tantangan tersendiri, meski sudah banyak berakting dalam film. Demikian dengan aktor Bryan Domani yang mengungkapkan bahwa bermain alat musik tamtam menjadi tantangan tersendiri saat membintangi film Para Perasuk.

Menurutnya, dalam memainkan tamtam yang tampak kuat dan besar, ia harus mengikuti lagu abstrak yang dimainkan sekaligus tetap berfokus pada base note yang jelas.

“Itu sampai kebawa mimpi aku. Soalnya tamtam itu kan, let’s say, gerakannya lumayan besar. Ada empat tamtam depan sama dua cymbals. Aku inget banget dari nol, dari 60 BPM makin naik, makin naik, makin naik,” kata Bryan dalam konferensi pers film ‘Para Perasuk’ di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta, Kamis (11/12/2025).

Lebih lanjut, Bryan mengaku kebiasaan memukul untuk mengikuti tempo dalam bermain tamtam sempat terbawa ke aktivitas sehari-hari. “Tantangan itu semakin terasa karena saya harus memainkan tamtam sambil bercerita, “ terangnya.

Beruntung, ia mendapat arahan sabar dari Mas Baga dan dukungan tim yang membuat proses belajarnya lebih mudah.

“Soalnya adegan-adeganku bukan cuma main tamtam doang, tapi sambil bercerita, ada dramanya. Ngomong panjang lebar sambil main tamtam itu harus pas timing-nya. Jangan tiba-tiba cymbals kenceng, suara malah enggak kedengeran. Itu benar-benar harus di luar kepala,” bebernya.

Para Perasuk mengikuti cerita di sebuah desa yang masyarakatnya menganggap kerasukan roh menjadi suatu kepuasan dan kesenangan bersama.

Bayu yang bercita-cita menjadi seorang perasuk akhirnya tumbuh menjadi tokoh sentral dalam mengatasi krisis yang mengancam keutuhan warga di desanya.

Film ini disutradarai Wregas Bhanuteja dan dibintangi Maudy Ayunda, Angga Yunanda, Bryan Domani, Chicco Kurniawan, Anggun C. Sasmi, Indra Birowo dan Ganindra Bimo.

Film yang diproduseri oleh Siera Tamihardja, Iman Usman, dan Amalia Rusdi ini menjadi ko-produksi Indonesia, Singapura, dan Prancis.

Sebelumnya, film Para Perasuk juga memenangkan hibah pasca-produksi melalui program Spring 2025 Post-Production Grants dari Purin Pictures, Thailand.

Purin Pictures merupakan organisasi film fund yang mendukung sinema independen di Asia Tenggara.

Pada akhir tahun lalu, Para Perasuk juga telah mendapat penghargaan CJ ENM Award pada ajang Asian Project Market yang menjadi rangkaian Busan International Film Festival (BIFF) 2024.

Para Perasuk dijadwalkan tayang pada tahun ini.

Kontributor: Akhmad Sekhu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

36  +    =  38