Channel9.id – Jakarta. Saat peristiwa pembunuhan Brigadir N Yosua Hutabarat, sopir keluarga Ferdy Sambo, Kuat Ma’ruf membawa pisau untuk jaga-jaga sekira korban melakukan perlawanan. Pisau yang dibawa-bawa Kuat Ma’ruf saat peristiwa berdarah di Duren Tiga itu kini diungkap di sidang PN Jakarta Selatan.
Terungkap, Kuat Ma’ruf, disebut menyerahkan pisau ke ajudan Ferdy Sambo, Prayogi Iktara Wikaton, usai Brigadir N Yosua Hutabarat tewas. Pisau itu kini ditunjukkan di pengadilan.
Pisau tersebut ditunjukkan jaksa penuntut umum dalam sidang lanjutan Kuat Ma’ruf dan Bripka Ricky Rizal. Awalnya, hakim bertanya ke ajudan Ferdy Sambo, Prayogi, terkait momen penyerahan pisau Kuat Ma’ruf.
Baca juga: Dicecar Tim Kuasa Hukum Sambo, Saksi Ungkap Nama Malam Brigadir Yosua “Alex”
Yogi mengaku dititipi pisau usai Brigadir Yosua tewas ditembak Bharada Richard Eliezer dan Ferdy Sambo pada Jumat, 8 Juli 2022, pukul 21.00 WIB. Yogi mengungkap pisau tersebut seperti pisau dapur.
“Dititipin pisau sama HT, kurang lebih seperti pisau dapur,” kata Yogi yang menjadi saksi dalam sidang Kuat Ma’ruf dan Ricky Rizal di PN Jaksel, Rabu 9 November 2022.
Yogi mengatakan Kuat menitipkan dua pisau. Kuat meminta Yogi menaruh pisau itu di dapur.
“Seingat saya ada dua bilah (pisau). (Dititipin) saat di gerbang waktu papasan. Om Kuat panggil, kemudian menyerahkan ke saya, terus bilang, ‘Tolong Om titip ditaruh di dapur’,” kata Yogi.
Jaksa kemudian menunjukkan dua pisau dapur tersebut. Yogi mengatakan pisau yang ditunjukkan jaksa itu seperti yang dititipkan Kuat ke dia. Saat jaksa menunjukkan pisau, Kuat juga turut melihat pisau itu.
Yogi mengaku setelah dititipi langsung menaruh pisau itu ke dapur. Menurut Yogi, Kuat Ma’ruf menitipkan pisau saat hendak dibawa polisi untuk diperiksa usai kejadian Brigadir Yosua meninggal.
“(Pisau) langsung saya taruh di dapur. Saya kurang tahu (Kuat ke mana), tapi kayaknya mau diperiksa, karena sama Bang Ricky Rizal,” jelas Yogi
Sebelumya diketahui, dalam dakwaan jaksa, Kuat Ma’ruf dan Ricky Rizal ikut menyaksikan peristiwa penembakan Brigadir Yosua. Jaksa mengungkap Kuat Ma’ruf berinisiatif menyimpan pisau untuk berjaga-jaga apabila Brigadir N Yosua Hutabarat melakukan perlawanan saat ditembak mati. Namun, pisau itu tidak digunakan Kuat Ma’ruf.
