Channel9.id-Jakarta. Wimboh Santoso, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), mengharapkan industri pasar modal menjaga integritas. Ia mengaku tak ingin ada praktik-praktik yang mengganggu integritas dan tata kelola.
Adapun sektor pasar modal itu meliputi saham, reksa dana dan lain sebagainya
“Nah ini bagaimana proses emisi, proses valuation, dan proses pembentukan harga, proses settlement itu betul-betul menjaga integritas dan governance yang baik,” kata Wimboh.
Menurut Wimboh, Ekosistem di pasar modal ini penting. Oleh karena itu, pihaknya punya program agar transaksinya tidak terlalu banyak dilakukan Over The Counter, atau dengan mekanisme perdagangan di luar bursa. Sehingga transaksi dilakukan di lembaga pusat kliring terintegrasi atau Central Clearing Counterparty (CCCP).
“Semua transaksi di-settlement-nya melalui CCP/Central Counterparty Clearing. Ini, yang hal-hal ini yang akan kita lakukan,” kata Wimboh.
Pihaknya pun menyoroti market maker di pasar modal. Wimboh berpendapat, jangan sampai market maker ini terlalu banyak dan ukurannya kecil-kecil. Sebab, jika demikian akan sulit untuk meyakini harga yang dibuat sudah sesuai kaidah yang ada atau belum. “Tentunya harus ada market maker yang kuat yang bisa mendukung bahwa terjadi transaksi di pasar dengan harga yang objektif,” katanya.
Pihaknya akan melakukan pendekatan teknologi untuk meningkatkan transparansi di pasar modal. ” Teknologi sekarang sangat membantu sehingga kita di antaranya kita mempercepat penerapan transparansi di bidang teknologi ya, baik di lembaganya maupun di pasarnya, maupun ekosistemnya, seperti settlement tadi adalah ekosistem sektor keuangan yang harus dilakukan sehingga price itu kalau elektronik semua orang bisa tahu pada saat yang sama,” tutur Wimboh.
Wimboh melanjutkan, program tersebut tidak akan selesai dalam 1–2 tahun. “Kalau dulu perbankan saja perlu waktu 5 tahun. Ini barangkali juga sama. CCP saya perlu waktu 2-3 tahun. Nah, ini adalah garis besar yang kami lakukan,” lanjutnya.
(LH)