Telegram Ternyata Tak Seaman yang Kamu Pikirkan
Techno

Telegram Ternyata Tak Seaman yang Kamu Pikirkan

Channel9.id-Jakarta. Banyak yang menganggap Telegram sebagai layanan perpesanan yang aman. Padahal, nyatanya tidak demikian. Hal ini bahkan telah diakui oleh pendiri Signal, Moxie Marlinspike.

Melalui Twitter, Marlinspike mengaku heran mengapa orang-orang menganggap obrolan di Telegram dienkripsi atau dilindungi secara penuh. Ia bahkan mengatakan bahwa tak ada yang lebih buruk dari Telegram perihal pengumpulan data.

Ia membeberkan bahwa Telegram menyimpan kontak user, grup, media dan semua pesan yang terkirim atau diterima dalam plaintext di server mereka.

“Aplikasi di ponsel kalian hanyalah untuk melihat apa yang ada di server mereka, di mana sesungguhnya data berada. Hampir semua yang kalian lihat di aplikasi, Telegram juga melihatnya,” ungkap dia, dikutip Senin (27/12).

Beberapa orang memang tak keberatan lantaran percaya pada Telegram. Namun, yang jadi masalah adalah perihal privasi, di mana pesan seharusnya hanya bisa dibaca oleh pengirim dan penerimanya.

“Teknologi privasi yang sesungguhnya adalah tak mempercayai pihak lain dengan data kalian. Ini tentang pesan yang kalian kirim seharusnya hanya bisa dibaca oleh kalian dan penerimanya,” lanjutnya.

Kendati Telegram menggunakan enkripsi client-to-server, percakapan di dalamnya tak dilindungi enkripsi end-to-end secara default. Dengan demikian, siapa pun yang bisa mengakses server Telegram bisa membaca percakapan pengguna.

Sementara itu, kalau Kamu mengharapkan layanan yang lebih aman, masih ada yang layanan lain seperti Signal. Signal menerapkan enkripsi end-to-end di mana pesan hanya bisa dilihat oleh pengirim dan penerima. Bahkan, WhatsApp—yang sempat ditinggalkan penggunanya karena perubahan kebijakan privasi yang kontroversial—juga punya fitur demikian.

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  82  =  83