Nasional

Temui Para Kiai Sepuh, Gus Yahya Dipanggil ke Lirboyo

Channel9.id – Jakarta. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengaku dipanggil untuk datang ke Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, pada hari ini, Kamis (27/11/2025). Gus Yahya rencananya akan menghadiri pertemuan dengan para kiai sepuh di tengah konflik internal PBNU.

“Kemudian soal islah (kesepakatan damai), saya dipanggil untuk datang ke Lirboyo, insya Allah saya akan berangkat besok ya. Ada pikiran untuk mengadakan pertemuan dengan para kiai sepuh di Lirboyo,” kata Gus Yahya di Kantor PBNU, Jakarta, Rabu (26/11/2025).

Di sisi lain, ia mengklaim telah meminta waktu untuk bertemu dengan Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar untuk membicarakan konflik di internal PBNU, tetapi belum ada jawaban dari yang bersangkutan. Ia membuka kemungkinan untuk kembali menghubungi Miftachul.

“Saya sebetulnya hari Jumat itu saya sudah mengirim pesan kepada Rais Aam untuk minta waktu menghadap, bertemu. Tapi sampai sekarang belum ada jawaban. Saya masih akan tunggu. Mungkin pada satu titik saya akan kirim pesan lagi untuk minta menghadap ya,” ujarnya.

Ia kemudian menyesalkan rapat harian Syuriah PBNU beberapa waktu lalu yang tidak memberikan ruang kepadanya untuk klarifikasi.

Adapun rapat itu meminta dirinya mundur dari jabatan terhitung tiga hari sejak diterimanya risalah rapat.

“Saya dilarang memberikan klarifikasi. Itu yang paling saya sesalkan. Tuduhan apapun kami semua, kita punya tim yang baik. Mulai dari soal administrasi, soal keuangan, soal hukum dan lain sebagainya, kita punya tim yang baik, dan saya siap mempertanggungjawabkan semua, setiap hal yang saya lakukan selama menjabat sebagai Ketua Umum ini,” tuturnya.

Terkait beredarnya surat edaran Syuriyah tentang pemberhentian dirinya, Gus Yahya menyatakan surat tersebut tidak sah. Ia menegaskan masih berstatus sebagai Ketua Umum PBNU.

“Saya masih tetap dalam jabatan saya sebagai Ketua Umum berdasarkan konstitusi organisasi dan juga berdasarkan pengakuan dari seluruh jajaran pengurus NU di semua tingkatan di seluruh Indonesia,” kata Yahya.

Adapun kepemimpinan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf tengah diguncang oleh desakan mundur dari Syuriyah PBNU .

Desakan itu berawal dari hasil Rapat Harian Syuriyah PBNU di Hotel Aston City, Jakarta, pada Kamis (20/11/2025) yang dihadiri oleh 37 orang dari total 53 pengurus harian Syuriah PBNU. Dalam rapat itu, disebutkan bahwa peserta rapat menilai kehadiran narasumber yang berafiliasi dengan jaringan zionisme internasional dalam kegiatan Akademi Kepemimpinan Nasional Nahdlatul Ulama (AKN NU) telah melanggar nilai dan ajaran Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah dan bertentangan dengan Muqaddimah Qanun Asasi Nahdlatul Ulama.

Rapat Syuriyah PBNU memberi waktu untuk mundur kepada Yahya selama tiga hari sejak diterimanya risalah. Jika melebihi batas waktu, Yahya akan diberhentikan.

Merespons risalah tersebut, Gus Yahya mengatakan rapat harian Syuriyah PBNU tak berhak memberhentikan mandataris. Sebab, kata dia, rapat harian Syuriyah mengikat untuk seluruh jajaran Syuriyah, bukan untuk pengurus di luar jajaran Syuriyah.

“Maka apa yang sebagai keputusan rapat harian Syuriyah beberapa hari yang lalu, ya tidak bisa dieksekusi, tidak bisa mengikat, dan tidak akan ada ujungnya, yang ada cuma ya keributan keributan yang tidak jelas arahnya,” katanya.

HT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  57  =  58