Channel9.id – Jakarta. Program stimulus ekonomi yang diinstruksikan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan diumumkan hari ini oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, tidak hanya berdampak pada pemulihan ekonomi nasional, tetapi juga menyentuh langsung kehidupan keluarga kecil seperti Denny, warga Raden Saleh, Cikini, yang bekerja sebagai pengemudi ojek online.
Denny merupakan salah satu penerima manfaat Bantuan Langsung Tunai (BLT) Kesejahteraan Rakyat, yaitu program tambahan dari Kartu Sembako (BLT reguler) yang diluncurkan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat berpendapatan rendah.
Program ini memberikan Rp300.000 per bulan selama tiga bulan (Oktober–Desember 2025) dan disalurkan sekaligus senilai Rp900.000 kepada setiap Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Secara nasional, BLT tambahan ini menargetkan 35,49 juta KPM, yang berarti menjangkau sekitar 140 juta jiwa, terutama keluarga di desil 1 sampai 4 berdasarkan data Sensus Ekonomi Nasional.
Bagi Denny, bantuan tersebut datang pada waktu yang sangat berarti. Ia mengaku terharu karena dana itu tiba hanya beberapa hari sebelum ulang tahun anaknya.
“Kebetulan bulan ini anak saya ulang tahun. Dia minta dibeliin sepatu futsal. Ulang tahunnya tanggal 22 Oktober ini, bentar lagi. Rezekinya anak saya. Aduh, saya terharu deh. Gak nyangka juga tadi, kaget. Dapat kabarnya mendadak. Maksudnya, kok ada rezeki ini,” tutur Denny dengan mata berbinar saat ditemui di Jakarta, Jumat (17/10/2025).
Bantuan tunai sebesar Rp900 ribu itu akan ia gunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan mewujudkan permintaan sederhana sang anak, yaitu sepasang sepatu futsal baru untuk hadiah ulang tahun.
Di momen yang sama, Denny pun menyampaikan doa dan harapan tulus bagi Prabowo yang hari ini berulang tahun.
“Selamat hari lahir Pak Prabowo. Semoga Allah selalu lindungi, beri kesehatan, dan Bapak bisa jalankan amanah rakyat sebaik-baiknya,” ujarnya.
Selain BLT tambahan, pemerintah juga menggulirkan stimulus ekonomi lainnya yaitu Magang Lulusan Perguruan Tinggi (Magang Bergaji) untuk memperluas kesempatan kerja dan meningkatkan produktivitas tenaga kerja muda. Program ini menargetkan total 100 ribu peserta hingga akhir tahun 2025, dengan dukungan 1.666 perusahaan yang sejauh ini telah mendaftarkan 26.181 lowongan magang.
