Channel9.id – Jakarta. Polisi menyebut Dwi Hartono, tersangka sekaligus dalang pembunuhan kepala cabang bank di Jakarta, M Ilham Pradipta, pernah divonis 2 tahun penjara dalam kasus pemalsuan ijazah pada 2012 silam.
“Iya benar, di tahun 2012 terkait pemalsuan ijazah SMA,” kata Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Andika Dharma Sena saat dikonfirmasi, Rabu (27/8/2025).
Andika tak merincikan soal kasus yang menjerat Dwi tersebut. Ia hanya menyebut Dwi berperan memalsukan ijazah dan sudah dijatuhi vonis.
“Sebagai pelaku yang mengkondisikan pemalsuan ijazah tersebut. Informasinya sudah divonis kurang lebih 2 tahun penjara,” ungkapnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Dwi Hartono pada 2012 silam merupakan mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang angkatan 2004.
Sejak 2006, ia menyebarkan brosur bimbel bernama Smart Solution yang menawarkan jaminan pasti diterima di jurusan kedokteran, kebidanan, keperawatan, farmasi, dan akuntansi.
Dwi Hartono mengubah nilai dan ijazah para calon mahasiswa dari jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) menjadi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Atas tindakannya itu, dia menerima uang mulai dari Rp 5 juta-Rp 10 juta dari setiap calon mahasiswa yang mendaftar.
Kasus ini terungkap setelah seorang Dekan Fakultas Kedokteran Unissula saat itu, Taifuqurrachman melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Semarang.
Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Semarang menjauhkan vonis enam bulan terhadap Dwi Hartono. Putusan itu lebih ringan daripada tuntutan jaksa yang menuntut Dwi Hartono kurungan penjara selama satu tahun.
Dwi Hartono ditangkap Subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya usai diduga mendalangi penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta (37). Ia ditangkap bersama dua orang lainnya berinisial YJ dan AA di Solo, Jawa Tengah, pada Sabtu (23/8/2025) sekitar pukul 20.15 WIB.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengonfirmasi bahwa Dwi Hartono merupakan seorang pengusaha bimbingan belajar online.
“Benar, DH adalah seorang pengusaha bimbel online,” kata Ade Ary Syam Indradi, Selasa (26/8/2025).
Meski begitu, Ade Ary belum merincikan sosok Dwi. Ia menyebut penyidik masih melakukan pendalaman lebih lanjut, termasuk motif tindak pidana tersebut.
Adapun Mohamad Ilham Pradipta menjadi korban penculikan dan pembunuhan. Jasadnya ditemukan di area persawahan di Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, pada Kamis (21/8/2025) pagi.
Sehari sebelumnya, korban diculik di parkiran sebuah pusat perbelanjaan kawasan Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (20/8/2025). Dari hasil pemeriksaan medis, Ilham tewas karena kekerasan benda tumpul. Ia diduga juga mengalami kekurangan oksigen sebelum akhirnya meninggal dunia.
Sejauh ini, Polda Metro Jaya telah menangkap total 15 orang terkait kasus ini.
Baca juga: (video) Dwi Hartono Otak Pembunuhan Kacab Bank, Ternyata Terjerat Kasus Ijazah Palsu
HT