Channel9.id – Jakarta. TNI AD mengungkap hasil investigasi penyebab jatuhnya helikopter jenis BEL 412 di kebun teh Ciwidey, Kampung Bayongbong Desa Patengan, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung beberapa waktu lalu. Kecelakaan terjadi karena kabut dan hujan yang terjadi saat penerbangan helikopter tersebut.
“Penyebab dominannya adalah aspek cuaca di wilayah tersebut yang ditutupi kabut dan hujan rintik-rintik,” kata Kadispenad TNI AD, Brigjen Hamim Tohari melalui keterangannya, Minggu (4/6/2023), dilansir dari detikJabar.
Brigjen Hamim juga menjelaskan helikopter tersebut saat kejadian tengah latihan dropping logistik namun saat ketinggian 6.500 kaki, pilot merasakan nose up dan kecepatan helikopter mulai berkurang.
“Beberapa detik kemudian Pesawat terkena down draff (hentakan ke bawah) dan kehilangan ketinggian. Captain pilot berusaha menstabilkan posisi pesawat agar tetap dalam keadaan level,” katanya.
Usai mengalami down draff, helikopter tersebut semakin menurun hingga akhirnya terjatuh di kebun teh.
“Posisi Heli turun dari ketinggian 6.100 ke 5.400 ft dengan VSI 2.000 FPM. Kondisi cuaca ekstrim tersebut telah mengakibatkan pesawat akhirnya jatuh,” jelasnya.
Helikopter Bell 412 TNI AD jatuh di kawasan Kampung Bayongbong, Desa Patenggang, Rancabali, Bandung, Jawa Barat, Minggu (28/5/2023) sekitar pukul 13.30 WIB, saat mendukung latihan pratugas Batalyon Infanteri 300/Brajawijaya.
Helikopter itu, sebagaimana keterangan resmi Dinas Penerangan TNI AD, terbakar di lokasi jatuh. Dalam insiden helikopter nahas itu dilaporkan tidak ada korban jiwa. Seluruh kru helikopter sebanyak lima orang, semuanya selamat.
“Kru heli yang berjumlah lima orang seluruhnya dalam kondisi selamat, dan hanya mengalami luka-luka akibat benturan,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen TNI Hamim Tohari sebagaimana dikutip dari siaran tertulisnya di Jakarta, Minggu (28/5/2023).
Baca juga: Helikopter TNI AD Jatuh di Bandung, 5 Kru Luka-Luka
HT