Techno

Tes DNA, Bantah Pandangan Masyarakat Terkait Rasialisme

Channel9.id-Jakarta. Historia.id bersama Kemendikbud melakukan pemetan terhadap asal-asul orang Indonesia melalui tes DNA. Pimpinan Redaksi majalah Histroria.id Bonnie Triyana menyatakan, hal ini berguna untuk menyelesaikan persoalan masyarakat terkait pandangan rasialisme dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.

“Kami merasa prihatin, konstruksi sosial rasialisme menjadi stigma dalam 10 tahun terakhir, padahal takdir orang Indonesia beragam, punya argumentasi historis masing-masing,” ujar Bonnie dalam sambutanya saat membuka Pameran Asal usul orang Indonesia (Asoi), di Museum Nasional, Jakarta, Selasa, (15/10) .

Bonnie menyatakan latar belakang individu kerap kali dipersoalkan oleh segelintir masyarakat, terutama menjelang pemilihan umum lima tahun sekali. Menurut Bonnie, argumentasi historis tiap individu tidak cukup kuat melawan politik identitas yang dibiaskan.

Padahal, kata Bonnie, setelah dites DNA, banyak di antara masyarakat Indonesia secara fisik yang bentuk dan warna kulitnya beda, nyatanya memiliki banyak kedekatan genetika.

“Dengan ini berharap melawan stigma konstruksi sosial yang merugikan bangsa Indonesia, yang dapat membahayakan kesatuan Indonesia,” katanya. .

Penelitian DNA sendiri memakai DNA mitokondria yang diturunkan melalui ibu, lalu kromosom Y yang diturunkan dari ayah, serta DNA autosom yang diturunkan dari kedua orang tua.

Pengujian DNA dilakukan secara terpercaya dengan menggunakan laboratorium di Australia. Diuji selama dua hingga tiga bulan terhadap sejumlah individu yang telah diambil tes DNA-nya.

Hari ini, hasil penelituan asal usul orang Indonesia di pamerkan dalam pameran Asoi di Museum Nasional. Pameran dibuka sejak 15 Oktober hingga 10 November 2019. Penilitian Asoi didukung oleh Direktorat Sejarah, Cagar Budaya dan Permuseuman, Ditjen Kebudyaan, Kemendikbud, dan Museum Nasional

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

4  +  4  =