Channel9.id-Jakarta. Laporan dari peneliti internet terpercaya di NewsGuard mengklaim bahwa hampir 20% dari hasil pencarian topik utama turut menampilkan misinformasi. Misinformasi ini mencakup topik mulai dari invasi Rusia ke Ukraina hingga vaksin COVID-19 dan serangan 6 Januari 2021 di US Capitol, dilansir dari Engadget.
Selain itu, NewsGuard juga menemukan bahwa mempertanyakan hal yang tak berbahaya bisa menampilkan misinformasi. Misalnya ketika mencari “perubahan iklim”, TikTok akan menampilkan hasil pencarian yang berkaitan dengan teori penolakan terhadap perubahan iklim. Para peneliti mengatakan bahwa hasil pencarian TikTok lebih terpolarisasi ketimbang pencarian melalui Google. Didapati bahwa 12 dari 20 hasil pencarian teratas di AS pada pertengahan 2022 ini turut membawa pernyataan partisan.
Sementara itu, juru bicara TikTok mengatakan bahwa pihaknya tak mengizinkan “misinformasi yang berbahaya”, dan menariknya dari platform.
Diketahui, TikTok telah berupaya menghapus misinformaso. Pihaknya telah menghapus hampir 350.000 video terkait pemilihan presiden AS pada akhir tahun 2020, misalnya. Perusahaan mengandalkan AI untuk memfilter video, dan menarik klip yang ditandai secara otomatis atau mengirimkannya ke moderator manusia. Hal yang menimbulkan kekhawatiran ialah pendekatan ini tetap saja tak bisa menangkap banyak pelanggar, terutama pelanggar yang memanipulasi dan bisa menghindari kata kunci yang bisa memberi alarm kepada AI.
Laporan dari NewsGuard itu dirilis pada saat yang buruk bagi TikTok. Kepala operasi Vanessa Pappas akan bersaksi hari ini bersama eksekutif perusahaan lain di sidang Senat, yang diharapkan mengungkapkan efek jejaring sosial terhadap keamanan nasional. Temuan itu belum tentu muncul selama persidangan, tetapi mereka lebih lanjut dapat menekan TikTok untuk menekan laporan manipulasi.
