Channel9.id-Jakarta. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mendorong kolaborasi antarkota yang tergabung dalam Urban 20 (U20) dan Cities Climate Leadership Group (C40) demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal itu baik dalam bentuk kerja sama di bidang perdagangan, investasi, pengembangan infrastruktur, penciptaan kota hijau dan kota pintar, serta dalam bidang lainnya.
Pesan tersebut disampaikan Tito dalam sambutannya pada acara Opening Ceremony of U20 Mayors Summit di Hotel Fairmont Jakarta, Selasa (30/8/2022). Mendagri menilai, forum tersebut menjadi momentum terbaik untuk mencari dan mendiskusikan langkah-langkah konkret dan strategis berikutnya.
“Atas nama pemerintah Indonesia, saya mendukung penuh kerja sama antarkota dalam U20 dan juga C40 demi (terwujudnya) kualitas hidup masyarakat kita yang lebih baik,” ujarnya.
Di lain sisi, Tito menilai beban kerja yang diemban seorang gubernur di Indonesia tak kalah dengan pemimpin kota atau provinsi di negara lain. Misalnya saja Gubernur DKI Jakarta, kata dia, belum tentu pekerjaannya lebih mudah ketimbang Gubernur Tokyo atau Wali Kota Los Angeles sekalipun.
Begitu pula dengan persoalan yang dihadapi Gubernur Jawa Barat, dengan jumlah penduduk hampir 50 juta jiwa. Angka itu bahkan hampir sama dengan jumlah penduduk di negara Korea Selatan.
“(Tentunya), makin banyak jumlah penduduk, makin besar juga persoalan yang dimiliki,” katanya.
Tito menjelaskan seputar perkembangan politik dan demokrasi di Indonesia. Ia mengatakan, sejak 1998 Indonesia mengalami sebuah perubahan yang sangat fundamental di bidang politik. Menurutnya, saat ini Indonesia menjadi negara dengan sistem demokrasi yang lebih baik.
“Di mana (peran) media menjadi lebih kuat, dan kebebasan berekspresi dijamin dan dilindungi (negara). Begitu pula dengan suara parlemen yang semakin kuat dan juga masyarakat sipil,” bebernya.
Terkait kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia, Tito menegaskan, penanganan pandemi di Indonesia berjalan dengan sangat baik.
Dia memaparkan salah satu strategi yang dilakukan dalam penanganan pandemi adalah dengan melakukan sero survei. Hal ini diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Alhasil, pada Desember 2021 lalu, berdasarkan riset serologi yang dilakukan Kemendagri bersama Kemenkes itu diketahui dari 20.000 sampel yang dites, 86,6 persen di antaranya telah memiliki antibodi terhadap Covid-19. “Dengan kata lain, apabila 100 orang ditempatkan dalam satu ruangan, maka 87 di antaranya sudah memiliki antibodi,” tegasnya.
Tak hanya itu, Tito juga menyinggung soal kinerja ekonomi dalam negeri yang berjalan cukup baik di tengah pandemi Covid-19. “Pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen, dengan tingkat inflasi di angka 4,9 persen, (artinya) masih sangat terkendali,” pungkasnya.