Channel9.id-Jakarta. Tiongkok telah mengumumkan kalau mereka telah membuka daerah perbatasannya dengan Hong Kong dan Macau dan mencabut seluruh kebijakan preventif Covid-19 setelah ditutup selama tiga tahun lamanya.
Dewan Urusan Hong Kong dan Macau mengatakan pada hari Jumat (2/3) kalau sisa kebijakan preventif Covid-19 akan dicabut mulai dari tanggal 6 Februari.
Kepala Eksekutif Hong Kong John Lee mengatakan bahwa pembukaan kembali Hong Kong yang dilakukan secara bertahap berlangsung aman, tertib, dan lancar.
Hong Kong sendiri bisa dibilang terisolasi selama tiga tahun lamanya saat pemerintah berusaha untuk mencapai target kebijakan zero-Covid-19 dengan kebijakan-kebijakan preventif yang wajib dipatuhi dan testing dan screening yang intensif.
Wilayah bekas jajahan Inggris itu pada pertengahan 2022 sempat mencabut beberapa kebijakan preventif Covid-19, dan kini Lee mengumumkan kalau Hong Kong sepenuhnya mencabut kebijakan-kebijakan tersebut, termasuk kebijakan yang mewajibkan pengunjung untuk divaksin penuh sebelum dapat masuk ke Hong Kong.
Data dari media China Transportation News menunjukkan adanya peningkatan tujuh kali lipat untuk trip dari Hong Kong ke mainland Tiongkok setelah pengumuman ini.
Warga dari mainland Tiongkok sendiri memang biasanya menjadi pengunjung mayoritas untuk Hong Kong, yang mana pada tahun 2018 sampai mencapai 51 juta, hampir tujuh kali lipat dari jumlah penduduk Hong Kong itu sendiri.
Kebijakan preventif Covid-19 dilaporkan telah menyebabkan Hong Kong untuk merogoh kocek sampai sebesar 27 miliar dolar dan pemerintah berharap dibukanya kembali akses Hong Kong bisa merevitalisasi sektor turis mereka yang sempat meredup karena pandemi.
Dibukanya akses Hong Kong secara penuh ini juga terjadi setelah dua hari sebelumnya Lee melakukan promosi untuk menarik perhatian turis asing, sampai menjanjikan lebih dari setengah juta penerbangan gratis untuk para turis Hong Kong. Promosi ini sendiri mempunyai motto yang unik, yaitu “no isolation,no quarantine and no restrictions”.
