Tips Aman Konsumsi Jeroan Tinggi Kolesterol
Lifestyle & Sport

Tips Aman Konsumsi Jeroan Tinggi Kolesterol

Channel9.id-Jakarta. Kamu mungkin baru saja mengonsumsi jeroan, seperti hati, usus, dan babat, saat makan siang tadi. Meski rasanya lezat, jeroan sebetulnya berbahaya bagi kesehatan. Jeroan bisa meningkatkan kolesterol dan memicu berbagai macam penyakit, termasuk yang berkaitan dengan kardiovaskular seperti serangan jantung.

Untuk diketahui, orang dewasa pada umumnya membutuhkan hanya sekitar 300 mg kolesterol setiap harinya. Sementara itu, 100 gram hati sapi mengandung 355 mg kolesterol. Dengan mengetahui berbagai hal itu, tentunya membuatmu was-was dan benar-benar ingin menghindari jeroan.

Meski begitu, Kamu tak perlu khawatir. Selagi Kamu mengonsumsinya dengan kiat yang tepat, risiko yang sudah disinggung di awal bisa diminimalisasi. Kamu harus menyiasati menyiasati penyerapan kolesterol dalam tubuh agar aman.

Dikutip dari CNN Indonesia, pakar gizi Institut Pertanian Bogor Profesor Ahmad Sulaeman mengatakan bahwa konsumsi makanan tinggi kolesterol itu bisa disiasati dengan mengonsumsinya bersamaan makanan tinggi serat.

“Kita harus kurangi penyerapannya dengan banyak menyerap makanan berserat yang ada pada sayuran dan buah-buahan,” ujar Ahmad. “Misalnya, saat makan babat, diiringi dengan makan mentimun dan sayur lalapan.”

Ia menjelaskan bahwa serat bisa menghambat penyerapan kolesterol dalam tubuh. Sehingga kadar kolersterol tak melonjak tiba-tiba ketika kolesterol masuk ke dalam tubuh. Untuk diketahui, lonjakan kolesterol secara tiba-tiba berpotensi memicu penyakit jantung koroner.

Di samping itu, konsumsi jeroan juga mestinya dibarengi dengan aktivitas fisik. Aktivitas ini membantu tubuh membakar kolesterol sehingga kadar kolesterol bisa berkurang. Aktivitas ini, kata Ahmad, bisa dilakukan dengan intensitas ringan atau sederhana.

“Dengan olahraga tubuh akan membuang kolesterol. Bisa dengan sehari, sekitar 30 menit atau berjalan kaki 3.000 langkah misalnya,” kata Ahmad.

Meski begitu, Ahmad menekankan bahwa kolesterol sejatinya dibutuhkan oleh tubuh, namun dalam jumlah sedikit. Misalnya, “menikmati babat tetap boleh sekali-sekali, karena kolesterol tetap diperlukan,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

87  +    =  92