Channel9.id-Jakarta. Dating Fatigue adalah fenomena kelelahan emosional yang secara khusus disebabkan oleh pengalaman romantik, terutama dalam pencarian pasangan romantik.
Dikenal juga dengan dating burnout, seorang akan merasakan pesimisme, rendahnya motivasi, dan mau menyerah. Dilansir dari psychology today, kondisi tersebut dapat memperberat keadaan mental seseorang dalam bentuk ketidakpedulian depresi, dan penarikan diri dari hal-hal berbau asmara.
Dating Fatigue pada umumnya muncul saat seseorang menjalankan pola repetitif bertemu orang baru, pergi kencan, menghadapi realita yang mengecewakan atau berhadapan dengan penolakan. Keberadaan layanan dan fasilitas kencan online diduga membuat masalah ini menjadi semakin dekat.
Selain itu, tekanan sosial secara langsung seperti tuntutan untuk menikah dari lingkungan diduga memperberat keadaan dating fatigue. Selain itu tekanan tidak langsung seperti nilai norma, gambaran media juga dapat menyumbang tekanan terhadap seseorang yang belum juga berhasil menemukan atau diterima pasangan.
Namun harus disadari bahwa dating fatigue adalah gejala umum yang dapat mudah ditemui. Seseorang bisa mengembangkan potensi diri dan akhirnya melampaui rasa keputusasaan asmara.
Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan untuk dapat memperkecil atau menangani dating fatigue yakni memiliki ekspektasi yang realistic, terbuka dengan perubahan, refleksi pengamalan asmara, dan beristirahat.
1. Ekspektasi yang realistik
Potret hubungan di berbagai media popular atau media sosial dapat membentuk citra mengenai hubungan. Namun terkadang hal tersebut cenderung tidak realistik dan dapat menjadi beban karena tidak tercapainya ekspektasi.
Hubungan asmara bukanlah lari sprint tapi lari marathon. Sehingga tidak selalu ada jaminan untuk menemukan pasangan yang tepat. Untuk menghindari atau menangani dating fatigue hal tersebut harus diperhatikan.
Selain itu, disarankan untuk menyadari bahwa penolakan dan kekecewaan merupakan bagian dari pengalaman asmara. Sehingga penerimaan dan pemahaman bahwa penolakan tidak selalu parallel dengan nilai diri.
2. Terbuka dengan perubahan
Disarankan untuk menikmati perjalanan sekaligus melakukan refleksi terhadap masa lalu. Dengan begitu beban akan terasa lebih ringan. Selain itu juga kemampuan berhubungan terutama asmara dapat dipelajari dari berbagai sumber yang tersedia seperti psikolog, konseling, bahkan dating coach.
3. Refleksi pengalaman asmara
Dikutip dari kumparan, alangkah baiknya untuk merayakan pengalaman asmara, terutama kencan. Bukan sekedar merayakan kencan yang sukses, namun juga yang pernah gagal karena dapat memberikan pelajaran personal dan cerita lucu untuk dibagikan.
4. Beristirahat
Laman blog perusahaan penyedia layanan kencan daring Bumble, menyarankan untuk melakukan jeda. Pilihan untuk menjauhkan diri dari hubungan asmara dapat memberi ruang bernafas, berefleksi dan memperhitungkan Langkah sebelum Kembali lagi. Berhenti sejenak dari pencarian hubungan romantik sangat disarankan jika menghadapi dating fatigue.
(FB)