Ekbis

Tolak Rencana BTN Syariah Gabung ke BSI, Muhammadiyah: Tidak Sehat Bagi Perekonomian Nasional

Channel9 – Jakarta. Muhammadiyah tidak setuju dengan rencana penggabungan BTN Syariah dengan Bank Syariah Indonesia (BSI). Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas menyampaikan, penggabungan itu akan menyulitkan pelaku usaha ultra mikro dan mikro naik kelas.

“Bagi saya bank syariah sebaiknya fokus kepada UMKM karena boleh dikatakan rakyat dan umat islam itu sangat banyak di UMKM,” kata Anwar, Kamis 9 Juni 2022.

Anwar menyampaikan, BSI saat ini lebih melayani korporasi dan pengusaha level menengah. Kepedulian BSI dalam mendukung permodalan pelaku usaha kecil, mikro dan ultra mikro dinilai sangat kurang.

Baca juga: Kata Wapres: Ini Tiga Peran Penting Bank Syariah

“Bila BTN Syariah diakuisisi oleh BSI maka harapan kita untuk mendorong pengusaha kelas bawah yaitu usaha ultra mikro dan mikro untuk naik kelas ke kelas menengah tentu secara teoritis akan menjadi sulit karena BSI nya akan lebih bias kepada usaha besar dan menengah,” jelas dia.

Menurut Anwar, semakin besar cakupan bank maka yang bisa menikmati hanya usaha besar juga. Sementara usaha kecil akan terpinggirkan apalagi untuk kategori mikro dan ultra mikro. Padahal, saat ini jumlah pelaku usaha mikro dan ultra mikro sekitar 98,68% dari seluruh pelaku usaha.

“Jadi yang akan digarap oleh bank-bank besar tersebut hanya sekitar 1,32 % dari total pelaku usaha yang ada di tanah air,” ujar Anwar.

Menurut dia, hal ini tentu benar-benar tidak sehat bagi perkembangan perekonomian nasional karena dia tentu pasti akan mendorong bagi terciptanya kesenjangan sosial ekonomi yang semakin tajam.

Dia menyarankan supaya bank-bank syariah milik negara sebaiknya fokus kepada pemberdayaan usaha mikro dan kecil sementara bank-bank swasta yang ada biarlah mereka fokus kepada usaha besar dan menengah.

“Sehingga diharapkan struktur dunia usaha kita bisa kita ubah dari bentuk piramid menjadi bentuk seperti belah ketupat dimana kalau dalam bentuk piramid yang besar adalah di alas piramid atau di kelas bawah,” tandas dia.

HY

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

29  +    =  32