Chnnel9.id – Jakarta. Kerusuhan di stadion Kanjuruhan, Malang merupakan tragedi yang telah merengut 174 nyawa penonton sepakbola dari Aremania. Yang memilulam dari 174 korban meninggal dunia itu dilaporkan ada 17 anak meninggal dunia dan 7 orang anak mengalami luka-luka.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) menyoroti tragedi tewasnya 174 orang seusai pertandingan Arema FC versus Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Jawa Timur. KemenPPPA mengimbau keluarga yang kehilangan anak-anaknya dalam peristiwa itu agar melapor.
“Diimbau yang kehilangan anggota keluarganya, termasuk anak-anak yang menonton atau ada di sekitar tempat kejadian, agar melapor dan menginformasikan data anak atau keluarganya yang hilang,” kata Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KPPPA, Nahar, dilansir Antara, Minggu 2 Oktober 2022.
Baca juga: Tragedi Kanjuruhan, Jokowi: Jangan Sampai Terjadi Lagi
Menurut Nahar, masih ada beberapa anak yang menjadi korban insiden berdarah itu belum diketahui identitasnya. Nahar mengatakan, hingga saat ini, sedikitnya ada 17 anak yang meninggal dan 7 anak mengalami luka-luka.
“Data yang masuk, 17 anak meninggal dan 7 dirawat, tapi kemungkinan bisa bertambah,” kata Nahar.
Anak-anak yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut kebanyakan berusia 12-17 tahun. Nahar menyampaikan, pihaknya bersama Dinas PPPA Provinsi dan Kota Malang masih terus memastikan jumlah anak yang meninggal serta korban luka-luka yang memerlukan perawatan fisik dan psikis lanjutan.
“Kami terus memastikan data berapa anak yang meninggal, yang luka dan perlu perawatan fisik dan psikis lanjutan,” katanya.
Seperti diketahui, tragedi seusai pertandingan Arema FC melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, menimbulkan ratusan korban jiwa. Data terbaru, korban tewas telah mencapai 174 jiwa.
“Data BPPD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jatim pada jam 09.30 tadi masih 158, tapi pas jam 10.30 tadi jadi 174,” kata Wagub Jawa Timur Emil Dardak seperti dikutip dari detikJatim, Minggu 2 Oktober 2022.
Menurut Emil, total ada 11 orang luka berat. Selain itu, ada 298 orang lainnya luka ringan.
Tragedi Kanjuruhan ini menjadi kabar duka bagi dunia sepakbola Tanah Air. Selain itu, ada seratusan warga yang masih dalam perawatan.
Kerusuhan bermula saat para suporter Aremania menyerbu lapangan setelah timnya kalah melawan Persebaya. Banyaknya suporter yang menyerbu lapangan direspons polisi dengan menghalau dan menembakkan gas air mata.
Gas air mata juga ditembakkan ke arah tribun. Tembakan gas air mata tersebut membuat para suporter panik, berlarian, dan terinjak-injak.