Channel9.id-Jakarta. Setelah sebelumnya dibuat trauma oleh gempa 7,8 magnitudo dan 7,6 magnitudo pada awal bulan Februari ini, musibah kembali menimpa warga Suriah dan Turki setelah gempa 6,3 magnitudo kembali mengguncang mereka, Selasa (21/2)..
Gempa terjadi disaat mereka masih sangat membutuhkan bantuan dari masyarakat internasional setelah kota mereka diporak-porandakan gempa dahsyat yang kini sudah menelan korban jiwa sebanyak lebih dari 46,000.
Baca juga: Hancur Lebur Diguncang Gempa, Turki Butuh Waktu Lama Untuk Pulih
Dua wartawan Reuters mengatakan kalau getaran itu terasa sangat kuat dan cukup lama, dan memperparah kondisi gedung-gedung di kota Antakya yang merupakan episenter gempa tersebut. Dikutip dari Reuters, gempa tersebut juga terasa sampai Mesir dan Lebanon.
Pusat Seismologi Mediterania Eropa (EMSC) mengatakan gempa terjadi pada kedalamanl 2 km (1,2 mil).
Polisi segera dikerahkan ke kota Antakya, begitupun juga dengan ambulans-ambulans yang sigap mengevakuasi para warga. Warga berkumpul di tengah lapangan, panik dan ketakutan setelah diingatkan kembali bagaimana gempa sebelumnya membumihanguskan kota mereka.
Muna Al Omar, seorang warga Antakya, mengatakan saat itu ia sedang di tendanya yang berada di sebuah taman saat gempa tersebut terjadi.
“Nanti ada gempa susulan lagi tidak?” ujarnya ketakutan.
“Getarannya kuat sekali sampai bikin kita semua kaget,” kata Burhan Abdelrahman yang saat itu langsung lari keluar dari tendanya setelah meresakan getaran gempa.
“Saya langsung menelpon keluarga saya yang di Suriah, Adana, Mersin, Izmir untuk mengecek kondisi mereka,” lanjutnya.
Badan Manajemen Bencana dan Darurat Turki mendesak para warga untuk segera menjauhi wilayah pesisir pantai Mediterania karena ada kenaikan air laut setinggi 50 cm karena gempa tersebut.
