Channel9.id-Jakarta. Beberapa hari belakangan ini, berhembus kabar bahwa dua operator seluler di Indonesia yakni, Hutchison 3 Indonesia (Tri) dan Indosat Ooredoo, akan melakukan merger.
Menanggapi kabar tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengaku pihaknya mendukung ide merger itu. Menurutnya, hal ini akan memberi dampak efisiensi dan peningkatan nilai tambah pada industri.
“Untuk efisiensi dan peningkatan nilai tambah pada industri telepon selular, maka tentu kami menyambut baik langkah konsolidasi yang dilakukan opsel secara business to business,” ucap Johnny, Kamis (24/12).
“Konsolidasi juga diperlukan untuk mendukung perusahaan telekomunikasi dalam mempersiapkan investasi initial deployment 5G di Indonesia,” sambung dia.
Sebagaimana UU Cipta Kerja Omnibus Law, lanjut Johnny, memungkinkan kerja sama yang lebih baik–yang ekonomis dan efisien–bagi industri telco dan penyiaran.
Sebelumnya, para pemegang saham kedua operator tersebut membahas terkait kemungkinan konsolidasi. CK Hutchison Holdings Ltd Hong Kong dikabarkan mendekati kesepakatan dengan QPSC Ooredoo Qatar untuk menggabungkan bisnis telekomunikasi di Indonesia, yakni Indosat Ooredoo.
Ooredoo diketahui menguasai sekitar 65% saham Indosat. Sementara, di Indonesia Hutchison memiliki Tri yang dikelola PT Hutchison 3 Indonesia. Kesepakatan ini akan melibatkan penawaran tunai dan saham.
Sementara itu, Wakil Direktur Utama Hutchison 3 Indonesia Danny Buldansyah mengaku belum bisa berkomentar. “Kami belum dapat informasi official. Jadi, ini masih spekulasi,” ungkapnya, Rabu (23/12).
Di lain sisi, Indosat Ooredoo memilih untuk tidak berkomentar soal isu merger dengan Tri.
(LH)