Channel9.id-Jakarta. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan menyerang 52 target di Iran, jika Iran menyerang balik dan menyerang aset AS.
Pernyataan Trump itu disampaikan di resor miliknya, Mar-a-Largo, Florida, Sabtu (4/1). Ini merupakan kemunculan pertama Trump, sejak ia memerintahkan serangan udara yang menewaskan Komandan militer Iran Jenderal Qassem Soleimani dan pemimpin milisi Syiah Irak, Abu Mahdi al-Muhandis.
Dalam pidatonya, Trump mengklaim jika serangan drone itu tidak dimaksudkan untuk memperburuk situasi.
“Soleimani merencanakan serangan mengerikan yang akan dilakukan segera terhadap diplomat dan personel militer AS, tapi kita segera mengetahui rencananya dan melumpuhkannya,” ujar Trump sebagaimana dilansir Independent.
“Kami langsung mengambil tindakan untuk menghentikan perang. Kami tidak akan memulai sebuah peperangan. Seharusnya, ia (Soleimani) dilumpuhkan beberapa tahun yang lalu,” tambahnya.
Trump sepertinya tidak berniat menurunkan tensi ketegangan yang timbul akibat terbunuhnya Soleimani dan Abu Mahdi, ia malah mengeluarkan ancaman keras. Ia juga terlihat tidak peduli atas kekhawatiran berbagai pihak akan meningkatkan permusuhan dan timbulnya perang.
Trump bahkan telah mengirimkan sekitar 3.500 pasukan ke Timur Tengah, dan memperingatkan warganya untuk segera kembali dari Irak. Departemen Luar Negeri AS berusaha keras menyelamatkan para diplomatnya di luar negeri, usai Iran dan Irak bersumpah akan membalas dendam.
