Nasib perdagangan Indonesia-AS usai Trump menang
Ekbis

Trump Dikenal Proteksionis, Mendag Klaim Perdagangan Indonesia-AS Aman!

Channel9.id, Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengklaim perdagangan Indonesia dengan Amerika Serikat (AS) tidak akan terganggu usai Donald Trump yang kembali terpilih menjadi Presiden ke-47 AS.

Hal itu disampaikan Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso saat ditemui seusai mengadakan pertemuan dengan agregator UMKM ekspor. “Aman-aman, [Kemenangan Trump] nggak ada masalah [ke perdagangan Indonesia-AS],” kata Budi di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (8/11/2024).

Hanya saja, Budi menyebut kebijakan perdagangan akan berbeda dengan terpilihnya Trump menjadi Presiden AS, termasuk perihal ekspor Indonesia ke Negeri Paman Sam. Untuk itu, Mendag Budi menekankan pentingnya meningkatkan daya saing produk dalam negeri, sehingga Indonesia bisa berkompetisi di kancah internasional, salah satunya di AS.

“Makanya kita antisipasilah kebijakan-kebijakan itu dengan meningkatkan daya saing kita, UMKM bisa ekspor, pasarnya kan banyak,” ujarnya.

Kendati demikian, dia berharap tidak ada permasalahan serius yang terjadi antara perdagangan Indonesia ke AS. “Ke Amerika mudah-mudahan sih enggak ada masalah kita ke sana [ekspor Indonesia],” tandasnya.

Selama periode Pilpres AS, kebijakan perdagangan selalu menjadi satu isu krusial yang tidak hanya berdampak pada ekonomi domestik AS sendiri, melainkan juga punya pengaruh signifikan terhadap negara-negara lain. Selama menjadi presiden pada periode 2017–2021, Donald Trump dikenal dengan kebijakan proteksionismenya.

Kebijakan proteksionisme sendiri merupakan arah kebijakan yang bertujuan melindungi industri domestik AS dari persaingan luar negeri. Dalam praktiknya kala itu, pendekatan ini diwujudkan dalam bentuk tarif impor tinggi untuk produk-produk asing. Trump menerapkan tarif impor lebih tinggi 10 persen sampai dengan 20 persen untuk semua produk impor. Bahkan, ia menerapkan 60 persen tarif impor untuk beberapa produk tertentu dari China.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  87  =  90