Donald
Internasional

Trump Kritik Negara Barat Akui Palestina, Sebut Sebagai “Hadiah untuk Hamas”

Channel9.id, Jakarta – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengecam langkah sejumlah negara Barat yang baru-baru ini mengakui Palestina sebagai negara. Dalam pidatonya di Sidang Majelis Umum PBB, Selasa (23/9/2025) waktu New York, Trump menyebut keputusan itu sebagai “hadiah besar bagi Hamas” di tengah perang yang masih berlangsung di Gaza.

Trump menegaskan, prioritas dunia seharusnya bukan pada pengakuan negara Palestina, melainkan pembebasan para sandera yang hingga kini masih ditahan Hamas, hampir dua tahun sejak serangan kelompok tersebut ke Israel yang memicu konflik berkepanjangan.

“Sebagian anggota forum ini seakan mendorong konflik terus berlanjut dengan langkah sepihak mengakui Palestina. Itu sama saja memberi hadiah kepada teroris Hamas atas kekejaman mereka,” ujar Trump, dikutip Reuters, Rabu (24/9/2025).

Dalam dua hari terakhir, Prancis, Inggris, Kanada, Australia, dan Portugal resmi memberikan pengakuan diplomatik kepada Palestina. Langkah ini dipandang sebagai bentuk kekecewaan terhadap Israel sekaligus dorongan pada solusi dua negara. Namun, keputusan tersebut memicu kemarahan Israel serta sekutu utamanya, AS.

Meski semakin banyak negara mendukung Palestina, keanggotaan penuh di PBB tetap membutuhkan restu Dewan Keamanan. AS, sebagai pemegang hak veto, selama ini konsisten memblokir resolusi yang dinilai merugikan Israel.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres justru menilai pengakuan ini sebagai momentum menuju solusi dua negara yang lebih jelas. “Ini jalur paling nyata menuju perdamaian: Israel dan Palestina berdampingan sebagai negara merdeka, berdaulat, dan berkelanjutan,” katanya.

Trump dijadwalkan bertemu dengan para pemimpin negara mayoritas Muslim, termasuk Arab Saudi, UEA, Qatar, Mesir, Yordania, Turki, Indonesia, dan Pakistan. Pertemuan ini membahas pembebasan sandera, upaya mengakhiri perang, penarikan militer Israel, serta tata kelola Gaza pascaperang tanpa keterlibatan Hamas.

Washington juga mendorong negara-negara Arab mengirim pasukan penjaga perdamaian ke Gaza sekaligus menyediakan dana rekonstruksi.

Serangan militer Israel di Gaza terus menuai kritik internasional. Otoritas kesehatan Palestina melaporkan lebih dari 65.000 warga sipil tewas akibat agresi sejak 2023. Meski begitu, Netanyahu tetap melancarkan operasi darat besar-besaran di Kota Gaza.

Sementara itu, AS dan Israel memboikot konferensi internasional yang diprakarsai Prancis dan Arab Saudi di New York, Senin (22/9/2025). Dalam forum tersebut, puluhan pemimpin dunia menyerukan dukungan lebih luas terhadap pengakuan Palestina.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

56  +    =  60