Channel9.id – Jakarta. Kasus penganiayaan oleh anak pejabat Ditjen Pajak serta pamer gaya hidup mewah para pejabat dan keluarganya, belakangan ini telah menyorot perhatian masyarakat. Ternyata, hal ini memiliki dampak besar dalam pelaporan pajak. Hal ini terbukti dengan jumlah pendapatan negara dari sektor pajak yang masih jauh dari target.
Berdasarkan hasil pembukuan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Utara (Kanwil DJP Jakut), pendapatan negara dari sektor pajak hingga saat ini sebesar Rp11,3 triliun per 27 Maret 2023.
Kepala Bidang Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat (P2Humas) Kanwil DJP Jakut Hendriyan menuturkan penerimaan pajak yang diperoleh awal tahun ini baru mencapai 21,7 persen dari target yang seharusnya Rp53,9 triliun.
”Kanwil Jakarta Utara baru membukukan 21,7 persen. Ini perlu dukungan teman-teman semua, agar target yang diemban kepada kami dapat tercapai,” kata Hendriyan dalam keteranganya, Selasa (28/3/2023), dikutip dari Sindo News.
Kendati demikian, Hendriyan mengatakan pihaknya masih bekerja keras untuk mencapai target penerimaan pajak secara nasional pada 2023 sebesar Rp1.718 triliun. Target itu sebagaimana telah disepakati pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Adapun sektor yang menyumbang pajak paling besar di wilayah Jakarta Utara menurut Hendriyan yaitu sektor perdagangan, diikuti dengan sektor-sektor industri lainnya.
”Kontribusinya lebih dari 50 persen dari sektor perdagangan, jadi itu yang paling besar. Yang kedua baru sektor (industri) pengolahan,” pungkasnya.
Dengan adanya data yang didapat, Hendriyan berharap seluruh wajib pajak yang ada di wilayah Jakarta Utara dapat terus menunaikan kewajiban membayar pajak secara semestinya dan tepat waktu untuk pembangunan negara dan masyarakat.
Sebagaimana diketahui, buntut dari aksi penganiayaan terhadap David yang dilakukan Mario Dandy Satrio, anak dari Pejabat Eselon II Kepala Bagian Umum DJP Jakarta Selatan II Kementerian Keuangan, Rafael Alun Trisambodo, membuat ajakan aksi tolak bayar pajak menggema di Twitter beberapa waktu lalu.
Sedangkan di media sosial berbagai cuitan lucu diutarakan warganet, terkait ajakan untuk tidak membayar pajak.
“Saya putuskan, selama si Mario Dandy Satriyo sang anak pejabat pajak nggak dihukum seberat beratnya. Saya tidak mau bayar pajak,” ungkap @AAndry***** lengkap emoji marah dan huruf kapital.
“Bisa refund pajak kendaraan nggak sih, lumayan Mio J di rumah sudah 11 kali bayar pajak, nggak apa-apa balik setengahnya juga,” timpal @INTIH****.
“Aku menangis pas tahu rubiconnya belom bayar pajak, sedangkan gue setiap bulan harus bayar ppn 11% kalau telat satu hari aja langsung kena denda,” celoteh @hendyw******.
“Jika ditjen Pajak masih mau dihargai oleh para WP yg taat bayar pajak, saya harap pejabat ini hrs ditindak tegas. Buktikan drmana harta yg gk masuk akal itu & kasih alasan logis, knp kami WP terus dihimbau jujur bayar pajak sdgkn pejabatnya malah gk jujur dan menyakiti hati WP,” ungkap @tant*** dengan bijak.
Baca juga: Sri Mulyani: Dari 10 Orang RI Cuma Satu yang Taat Bayar Pajak
HT