Channel9.id-Jakarta. Di 2019, Twitter melarang iklan politik. Twitter memblokir politisi dan organisasi yang menjalankan iklan yang mendukung kandidat tertentu, mengajak untuk berpartisipasi di pemilu, atau meminta sumbangan kampanye. Adapun kini Twitter melonggarkan aturan tersebut.
“Kami percaya bahwa iklan semacam itu bisa memfasilitasi diskusi publik seputar topik-topik penting. Hari ini, kami melonggarkan kebijakan iklan kami di AS. Kami juga berencana memperluas izin iklan politik dalam beberapa minggu mendatang,” tutur Twitter pada Selasa (3/1/23) lalu.
Sebelumnya, hampir semua iklan politik dilarang. Demikian pula iklan yang mencakup topik seperti perubahan iklim atau aborsi. Iklan jenis terakhir dilarang ditayangkan ke audiens tertentu dan kelompok usia tertentu, misalnya. Kendati meningkatkan kesadaran terhadap topik memang diizinkan, mendukung dukungan untuk calon parlemen tertentu tak diizinkan.
Meski begitu, Twitter tak merinci aturan iklan terebut. Namun, Twitter mengatakan bahwa pihaknya berencana membuat platform sejalan dengan standard periklanan politik di TV dan outlet media lainnya. Kendati tak dirinci apa maksudnya, perlu dicatat bahwa pasar TV dan penyiaran yang menggunakan gelombang udara publik diwajibkan untuk mengikuti aturan Federal Communications Commission (FCC) tertentu terkait iklan politik.
Menurut Engadget, perubahan itu bisa membantu Twitter menggaet kembali pengiklan yang sudah menarik diri dari platform—sejak Twitter dibeli Elon Musk. Adapun Twitter sendiri berharap pelonggaran kebijakan iklan itu bisa memfasilitasi diskusi publik mengenai topik-topik penting.