Channel9.id-Jakarta. PHK di Twitter masih terus berlanjut. Twitter kini memotong setengah anggota dari tim kebijakan publiknya, menurut keterangan mantan karyawan di tim tersebut.
Sebelum itu, Twitter juga memberhentikan sejumlah teknisi di bidang infrastruktur melalui email pada pekan lalu.
Di seluruh Twitter, diperkirakan sekitar 75% karyawan telah di-PHK atau memilih untuk keluar sejak Elon Musk mengambil alih kepemilikan Twitter pada Oktober lalu.
Baca juga: Ada Perubahan Tampilan Foto di Twitter
Dilansir dari TechCrunch, salah satu karyawan yang bekerja di tim kebijakan publik Twitter dan di-PHK, Theodora Skeadas, mengatakan bahwa dia bertanggung jawab untuk mengelola Trust and Safety Council—yang dibubarkan minggu lalu.
Trust and Safety Council, yang dibentuk pada 2016 ini, berperan untuk mempertimbangkan moderasi konten dan isu-isu terkait hak asasi manusia seperti penghapusan Materi Pelecehan Seksual Anak (CSAM), pencegahan bunuh diri, dan keamanan online. Skeadas juga bekerja untuk mengembangkan kebijakan seputar CSAM dan masalah kesehatan mental.
Trust and Safety Council ditutup beberapa hari setelah tiga anggota kunci mundur dari Twitter dan membuat surat terbuka.
“Kami mengumumkan pengunduran diri dari Trust and Safety Council Twitter karena penelitian membuktikan bahwa, bertentangan dengan klaim Elon Musk, keamanan dan kesejahteraan pengguna Twitter sedang menurun,” tulis surat terbuka itu.
Trust and Safety Council terdiri dari sekitar 100 peneliti dan aktivis independen. Anggota dewan yang tersisa menerima pemberitahuan bahwa Trust and Safety Council akan dibubarkan karena tampaknya Twitter tampaknya tak lagi butuh “insight” atau wawasan dari eksternal.
Sekadar pengingat, Musk mengatakan bahwa menangani masalah CSAM adalah prioritas utama. Namun, hingga saat ini dia belum menindaklanjuti komitmen tersebut. Dia juga mengatakan tak akan membuka akun yang diblokir permanen sampai ada proses transparan untuk melakukannya, namun ia mengingkari janji itu.
