Channel9.id-Jakarta. Sejak penghujung 2022 lalu, Twitter telah memberhentikan banyak karyawannya. Gelombang ini tampaknya belum berakhir.
Pada Jumat (6/1/23) malam, Bloomberg melaporkan bahwa Twitter memberhentikan belasan karyawan di seluruh kantornya di Dublin dan Singapura—termasuk mantan direktur senior kebijakan pendapatan Twitter, Analuisa Dominguez. Selain itu, Twitter juga memberhentikan karyawan yang bertanggung jawab untuk menangani misinformasi di platform.
Ella Irwin, Kepala Trust and Safety Twitter, mengonfirmasi bahwa Twitter baru-baru ini memberhentikan lebih banyak karyawan. Namun, ia membantah dugaan keseluruhan tim terkena dampak pemberhentian itu. “Lebih masuk akal untuk mengonsolidasikan tim di bawah satu pemimpin (bukan dua),” ujarnya.
Irwin menambahkan bahwa Twitter menghilangkan peran di area yang dianggap tak efisien. Ia juga mengatakan bahwa Twitter akan menambah karyawan di departemen banding. Pun tetap akan memiliki kepala kebijakan pendapatan.
Diketahui, setelah Elon Musk mengajukan ultimatum “bekerja lebih keras” atau mundur, Elon Musk pada 21 November lalu mengatakan tak akan memberhentikan karyawan Twitter lagi. Namun, nyatanya, Musk tetap memberhentikan karyawannya di kemudian hari. Twitter melepas sebagian divisi infrastrukturnya di pertengahan Desember lalu. Adapun jumlah karyawan Twitter kini hanya sekitar 2.000 karyawan. Ini seperempat lebih sedikit dari total jumlah karyawan sebelum Musk membeli Twitter, menurut The Information.