Channel9.id – Jakarta. Tim riset Universitas Gadjah Mada (UGM) telah membuat alat pendeteksi Covid-19 bernama GeNose C19. Alat berbasis embusan napas ini telah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan (Kemkes) dan siap dipasarkan.
Ketua Tim Pengembang GeNose Prof Kuwat Triyana menyampaikan, nantinya biaya tes dengan GeNose C19 bisa diperoleh dengan harga Rp15.000 hingga Rp25.000.
“Hasil tes juga sangat cepat, yakni sekitar dua menit serta tidak memerlukan reagen atau bahan kimia lainnya. Selain itu, pengambilan sampel tes berupa embusan napas juga dirasakan lebih nyaman dibandingkan usap atau swab,”, kata Kuwait melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Sabtu 26 Desember 2020.
Di samping itu, Kuwat menyampaikan, setelah izin edar diperoleh pada 24 Desember 2020, tim akan melakukan penyerahan GeNose C19 kepada Kemenkes.
Selain itu, Kuwat menyatakan, tim berencana untuk memprodukai massal alat ini. Nantinya, produksi massal batch pertama GeNose C19 akan didanai oleh Badan Intelijen Negara (BIN) dan Kemenristek/BRIN untuk didistribusikan.
Kuwat menjelaskan, jika ada 1.000 unit, akan mampu melakukan tes sebanyak 120 ribu orang sehari. Dan bila ada 10 ribu unit (sesuai target di akhir bulan Februari 2021), Indonesia akan menunjukkan jumlah tes Covid-19 per hari terbanyak di dunia, yakni 1,2 juta orang per hari.
“Tentu, bukan hanya angka-angka seperti itu harapan kita semua, namun kemampuan mengetes sebanyak itu diharapkan akan menemukan orang-orang terinfeksi Covid-19 tanpa gejala (OTG) dan segera diambil tindakan isolasi atau perawatan, sehingga rantai penyebaran Covid-19 dapat segera terputus,” kata Kuwat.
Untuk mewujudkan itu, lima industri konsorsium telah berkomitmen untuk mendukung, yakni PT Yogya Presisi Tehnikatama Industri (bagian mekanik), PT Hikari Solusindo Sukses (elektronik dan sensor), PT Stechoq Robotika Indonesia (pneumatic), PT Nanosense Instrument Indonesia (artificial intelligence, elektronik dan after sales), dan PT Swayasa Prakarsa (assembly, perizinan, standar, QC/QA, bisnis).
Mewakili tim, Kuwat juga memberikan apresiasi kepada semua pihak yang membantu pengembangan GeNose C19, yaitu Kemensesneg, BIN, Kemenristek/BRIN/LPDP, Kemendikbud, Kemenhub, Kemenkes, KemenPUPR, Kemenlu, TNI AD dan Polri.
Selain itu, juga kepada delapan rumah sakit mitra uji diagnostik RSUP Dr Sardjito, RSPAU Hardjolukito Yogyakarta, RS Bhayangkara Tk III Polda DI Yogyakarta, RSLKC Bambanglipuro Bantul, RST Dr. Soedjono Magelang, RS Bhayangkara Tk I Raden Said Soekanto Jakarta, RS Akademik UGM, dan RSUD Dr Saiful Anwar Malang), juga kepada tim review uji klinis Kemkes yang telah memberi masukan secara kritis serta konstruktif.
HY