Channel9.id-Ukraina. Ukraina menyuarakan harapannya pada hari Sabtu untuk adanya hasil positif dari negosiasi Israel dengan Rusia untuk tercapainya perdamaian antar kedua negara yang sedang konflik tersebut, Minggu (13/2/2022). Laporan ini membantah media yang menyebutkan kalau Perdana Menteri Israel yang berusaha mendorong Ukraina menyetujui permintaan Rusia.
Baca juga: Putin Beri Lampu Hijau Untuk Pasukan Bantuan dari Timur Tengah
Bennett, yang melakukan negosiasi atas permintaan Ukraina, mengadakan diskusi selama tiga jam dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Sabtu lalu. Selama ini, ia telah berdiskusi dengan Putin selama dua kali dan empat kali dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, melalui telepon.
“Saya yakin ia (Bennett) memainkan peranan penting, karena Israel adalah negara dengan sejarah yang panjang dan sama persis dengan situasi kami, dan juga pernah mengalami migrasi kaum Yahudi besar-besaran dari Ukraina, Rusia, Belarus,” ujar Zelenskiy pada saat pers.
Pada awal Sabtu, seorang penasihat Ukraina terkemuka membantah laporan berita Walla dari Israel, Jerusalem Post dan Axios dari AS yang menuliskan kutipan dari seorang pejabat Ukraina, bahwa Bennett telah mendesak Ukraina untuk menyerah kepada Russia.
“Israel, “sama seperti negara-negara perantara bersyarat lainnya, TIDAK menyarankan Ukraina untuk menyepakati segala permintaan dari Federasi Rusia,” cuit penasihat Ukraina tersebut, Mykhailo Podolyak. “Hal ini tidak mungkin terjadi karena alasan politik dan militer. Di lain sisi, Israel mendesak Rusia untuk menilai kejadian ini lebih dalam lagi,” lanjutnya.
Seorang pejabat senior Israel, yang meminta untuk tidak disebarkan identitasnya, mengatakan kalau laporan itu bohong.
“Tak pernah saya dengar kalau Perdana Menteri Bennett menyarankan Presiden Zelenskiy untuk mengambil tawaran dari Putin – karena tak ada permintaan semacam itu yang diberitahukan kepada Israel,” ujar pejabat senior tersebut.
(RAG)