Channel9.id – Jakarta. Anggota Komisi III DPR RI Andi Rio Idris Padjalangi meminta Polri semakin memperketat pengawasan pintu masuk perbatasan dan jalur tikus yang berpotensi jadi pintu masuk narkoba.
Permintaan itu disampaikan menyusul pengungkapan penyelundupan narkoba jenis sabu seberat 1,196 ton di wilayah Pangandaran, Jawa Barat.
Menurut Andi, bandar narkoba jaringan internasional memiliki banyak modus baru untuk mengelabui petugas. Jangan sampai, kata Andi, Indonesia menjadi surga bagi para bandar narkoba jaringan internasional. Hal itu tentu berdampak bagi generasi muda di masa depan.
Baca juga: Ungkap Sabu 1,196 Ton, Kapolri: Kita Jaga Program Pemerintah Wujudkan SDM Unggul
“Jaga pintu-pintu masuk perbatasan dan jalur tikus yang menjadi pintu masuk narkoba tersebut,” tegasnya, Jumat 25 Maret 2022.
Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI itu juga optimistis Polri, BNN, Bea Cukai dan pihak terkait dapat memberantas dan memerangi narkoba.
“Masalah narkoba menjadi perhatian semua pihak, bahkan Presiden Jokowi secara tegas menyatakan perang terhadap bandar narkoba,” kata Andi.
Dia lantas mengapresiasi Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo dan jajarannya yang berhasil mengungkap penyelundupan narkoba jenis sabu sebanyak 1,196 ton dengan nilai transaksi Rp1,43 triliun.
Dia meminta Polri dapat terus meningkatkan pengawasan dan upaya pencegahan terhadap penyalahgunaan narkoba.
Sebelumnya, Polri yang menggagalkan penyelundupan 1,196 ton narkoba jenis sabu-sabu di Pangandaran, Jawa Barat.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan tangkapan besar penyeludupan narkoba ini melalui Pantai Madasari, Desa Masawah, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Rabu 16 Maret 2022 pukul 14.00 WIB.
Menurut Kapolri, penyelundupan sabu jaringan internasional ini terendus berawal dari hasil pengembangan terhadap kasus narkotika jenis sabu yang sebelumnya telah diungkap Direktorat Reserse Narkoba Polda Jabar atas nama tersangka SA dengan barang bukti sabu seberat 6 gram pada 25 Februari 2022.
HY