Channel9.id-Jakarta. Kamu biasanya dirundung rasa lelah dan capek setelah beraktivitas seharian. Bagi beberapa orang, kondisi ini bisa disertai pegal-pegal dan nyeri otot. Nah, kalau Kamu termasuk kelompok itu, bagaimana cara Kamu mengatasi hal ini?
Kamu mungkin akan mandi air hangat setibanya di rumah. Bisa juga Kamu menyewa jasa pijat. Atau Kamu sekadar mengoleskan krim pereda nyeri dan pegal ke area tubuh yang bermasalah. Cara ini umum dilakukan, terutama oleh masyarakat modern, untuk melepas lelah hingga pegal.
Di samping itu, ternyata ada pengobatan tradisional yang unik untuk mengatasi keluhan yang sama, lo.
Pengobatan tradisional itu dikenalkan oleh masyarakat Papua, di mana mereka menggunakan daun gatal atau daun raprap. Daun gatal jenis Laportea Ducumana ini memang begitu dekat dengan keseharian masyarakat Papua.
Daun ini merupakan tumbuhan asli hutan Papua dari famili Urticaceae. Secara fisik, panjang daun sekitar 20 cm dan lebarnya 15 cm. Daun ini berwarna hijau tua, dan berbentuk meruncing pada ujungnya serta membulat pada bagian pangkalnya. Pada permukaan, daun ini memiliki bulu halus yang tampak seperti jarum—yang jika ditempelkan di kulit akan menimbulkan rasa gatal.
Untuk menggunakannya, Kamu cukup menepuk-nepuk dan menggosok pelan bagian permukaan daun ke bagian tubuh yang lelah atau pegal. Setelahnya bagian tubuh tersebut akan terasa gatal dan bemunculan bintik merah, serta akan terasa perih. Perlu dicatat, sensasi ini merupakan reaksi dari pengobatannya.
Nah, beberapa waktu kemudian, bagian tubuh yang telah digosok daun gatal akan terasa sangat hangat. Selanjutnya rasa lelah atau pegal secara perlahan akan menghilang.
Secara medis, daun gatal memang bisa mengatasi keluhan nyeri dan pegal. Manfaat ini bisa didapat lantaran daun gatal memiliki kandungan asam formiat. Asam formiat ada pada kelenjar duri-duri di permukaan daun gatal. Ketika duri ini digosokkan ke tubuh, asam ini dilepas dan memungkinkan perlebaran pori-pori tubuh. Nah, kondisi ini akan merangsang peredaran darah. Karena mekanisme inilah daun gatal membantu mengatasi kelelahan dan pegal-pegal.
Selain asam formiat, daun gatal juga mengandung monoridin, tryptophan, histidine, alkaloid, flavonoid, dan authraguinones.
Dilansir dari Antara, daun gatal memang sudah lama digunakan masyarakat setempat, terutama masyarakat kampung di Pulau Numfor dan Biak daratan, sebagai obat alternatif untuk mengatasi rasa lelah karena seharian bekerja. Bahkan bisa membantu proses persalinan yaitu sebagai obat penghilang nyeri bagi ibu yang akan melahirkan, seperti yang digunakan oleh suku Meyah di Papua.
Bukan hanya diberdayakan di Papua, daun gatal dipakai rupanya juga digunakan di sejumlah daerah lain seperti di Siahari, Ambon, dan Kepulauan Lease. Sementara di luar negeri, beberapa negara seperti Sri Lanka, India, Nigeria, Kamerun, Bangladesh, Filipina, dan beberapa negara Eropa juga mengenal pengobatan dengan daun gatal.
Nah, bagaimana, apakah Kamu tertarik untuk mencobanya? Sayangnya, penggunaan daun gatal ini masih terbatas di sekitar wilayah yang disebutkan tadi—mengingat habitatnya. Semoga saja ke depannya ada cara baru untuk memperluas pengobatan ini.